1🌵

1.8K 174 23
                                    

🌵🌵

BRAKK

"Setan Gilaa!"

Latah seorang gadis yang kaget saat bola basket menghantam tembok samping tempatnya duduk.

Semua orang mentertawakannya terutama beberapa anak lelaki yang sedang bermain basket di lapangan. Sementara lelaki yang memelesetkan lemparannya itu menghampiri sang gadis dengan cemas.

"Duh sorry (nam) ga sengaja"

(Namakamu) menatap lelaki di hadapannya nyalang. "Lo tuh ya pasti sengaja kan?"

"Ya kali, engga lah. Ngapain gue sengaja kena in ke tembok, kalo mau langsung aja ke muka lo"

"Heh! Bryan lo ngeselin ya!" (Namakamu) ancang-ancang menggeplak Bryan dengan buku tebal di tangannya.

"Eh jangan dong, bisa geger otak gue nanti. Gimana kalo gue traktir aja? Makan di kantin mau?"

"Bener ya? Yaudah kalo lu maksa" dengan acuh (namakamu) berjalan lebih dulu ke kantin meninggalkan Bryan yang menatapnya datar.

"Dasar Maemunah, untung cantik" gumam Bryan sebelum menyusul (namakamu), sudah pasti Bryan sudah pamitan pada teman-temannya.

Dua mangkok bakso sudah di habiskan (namakamu), kini ia sedang makan mangkok ketiga.

Bryan hanya bisa meneguk ludah nya melihat kerakusan (namakamu), untung ia sultan kalau tidak alamat di suruh cuci piring sama Mamang Asep.

"Gak kenyang (nam)?" Tanya Bryan.

"Kenapa? Lo ga mau bayarin?!"

"Eh engga engga, udah lanjut aja" Bryan ciut sekarang sepertinya (namakamu) sedang dalam mode pms.

"Wahh pacaran terus ya"

"Mojok terus nih pasangan satu ini hihihi"

"Romantis banget ya mereka"

Ucapan orang-orang yang sudah sering mereka dengar, mereka menyangka Bryan dan (namakamu) memiliki hubungan spesial. Padahalkan mereka hanya dekat sebatas teman, sahabat mungkin.

Karena pernah Bryan dan (namakamu) memutuskan untuk menjalin hubungan tapi ya tetap saja tak mereka teruskan. Karena lebih nyaman seperti ini.

(Namakamu) bahkan sampai pacaran dengan Rizky Febian untuk melupakan Bryan. Alhasil hubungannya dengan Rizky pun tak bertahan lama, karena ketidak cocokkan.

Mendadak perut (namakamu) kenyang dengan omongan semua orang yang terdengar di kupingnya.

"Lo ga nyaman ya?" Tanya Bryan melihat (namakamu) membereskan mangkuknya padahal masih banyak tersisa bakso di dalamnya.

"Ga nyaman kenapa?" Heran (namakamu) melap bibirnya dengan tisu.

"Ya itu pada ngomongin kita"

"Udah biasa kan mereka kaya gitu, gue hari ini lagi gak mood banget, mood gue gampang turun jadi sorry ya kalo lo kena imbasnya" (namakamu) tersenyum manis setelah tadi marah-marah.

Love Aspect (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang