9🌵

670 98 10
                                    




🌵🌵

Malam ini Jason,Bryan dan Evan sedang ngumpul di rumah Jason. Biasalah mereka saudara yang memang satu cricle. Kini Evan dan Bryan asik bermain ps di karpet sedangkan tuan rumah terduduk terdiam dan termenung di pinggir sofa.

"Napa si di tekuk gitu muka nya?" Heran Evan melirik-lirik Jason yang tumben sepi.

"Biasalah masalah hidup banyak banget" Jason menusap wajahnya seperti orang yang kelelahan dengan keadaan.

"Jadi sadboy lo bro? Ajak aja Acel jalan apa susahnya. Kan obat masalah lo cuman satu. Yaitu cewek hahahaha" Evan tertawa sangat kencang sedangkan Bryan menabok kepala belakang abangnya itu.

"Adek nya lagi sedih malah di becandain" ucap Bryan.

"Mangkannya itu gue hibur dia, gimana sih lo" Evan kesal.

"Udahlah, gue udah putus sama Acel" ucap Jason membuat Evan melotot.

"Gak ada angin gak ada ujan ada apa nih?" Heran Evan.

Sedangkan Bryan yang tahu permasalahan hanya diam. Memang disini yang belum tahu adalah Evan. Bahkan Evan belum tahu kejadian dari awal seperti apa.

"Jangan di luar kota terus deh Koh, jadi gak update kan"

"Kan bisnis bro. Yaudah cerita kenapose?" Evan sepertinya sangat penasaran dan juga kesal kenapa bisa ketinggalan berita Jason menjadi sadboy kan langka, seperti menunggu bulan purnama.

Biasanya cewek-cewek yang dibuat galau sama dia.

"Males ah panjang ceritanya" Jason sepertinya sedang tidak mood.

"Yaudah gue aja yang curhat deh" ucap Evan.

"Masalah cewek kan?" Tebak Bryan.

"Iya"

"Otak lo gak jauh-jauh dari cewek"

"Kalo tanpa cewek kayak hampa hidup tuh guys" Evan hanya tercengir lalu di timpuk bantal oleh Bryan dan Jason.

"Bisa aja ngatain gue buaya lah badboy lah sendirinya aja kaya gitu" ucap Jason.

"Beda lah, gue menyeleksi yang mana yang kira-kira pantas jadi pendamping gue yang satu untuk selamanya. Kalo lo semua aja embat" Evan ada benarnya juga.

"Sama aja lah deketin cewek sana-sini"

"Beda"

"Sama"

"Beda!"

"Sama!!"

"We udah wee" Bryan menengahi Jason dan Evan yang hendak baku hantam.

"Kalo mau gelut jangan disini, di ring tunju aja sekalian biar dapet cuan. Percuma kalo disini"  ucap Bryan.

"Sesad lo gue kira mau pisahin" Jason menatap datar Bryan.

"Yaudahlah gue mau curhat nih dengerin ya" Evan melanjutkan perbincangan yang sempat terpotong tadi.

"Lanjut dah"

Love Aspect (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang