14🌵

614 93 6
                                    

🌵🌵

Setelah pemotretan kemarin, (namakamu) mulai menjalani aktifitas rutinnya. Yaitu kuliah. Ya, ia mengambil jurusan fashion design karena cita-cita nya yang menjadi seorang designer dan mempunyai butik yang memamerkan karya hasil tangan nya sendiri.

"Hai (nam)" ucap seseorang yang menghampiri (namakamu) ketika gadis itu sedang membuat design pakaian.

"Eh Marcel" (namakamu) tersenyum dan sedikit menggeser posisi duduknya mempersilahkan Marcel untuk duduk di sampingnya.

"Rajin banget kayaknya, oh iya kamu mau mamerin berapa karya di pameran nanti?" Tanya Marcel.

Pameran rutinan setiap bulan yang di adakan prodi untuk mengapresiasi karya mahasiswa disana kepada masyarakat umum.

Setiap kelas harus ada perwakilan untuk itu, dan (namakamu) ingin ikut di bulan pertama nya kuliah.

"Gak tau sih, aku bikin aja beberapa nanti di seleksi lagi yang layak tampil yang mana"

Marcel mengangguk. "Karya kamu semua nya bagus" ia melihat-lihat drawing book (namakamu).

"Padahal asal loh itu"

"Emang beda ya kalo udah bakat dari lahir"

(Namakamu) pun tersenyum malu, dan senang karena karya nya di puji. Memang sifat alamiah manusia begitu.

"Eh iya, harus bawa partner gitu kan? Minimal satu"

Ah iya (namakamu) baru ingat, kalau nanti setiap designer harus membawa pasangan sebagai pendamping dan pemeriah acara. Ia sendiri bingung harus mengajak siapa. Karena Mama Rieta pasti sibuk, Lydia mungkin. Hm ia tak suka dengan pameran.

"Kayaknya belum ada orang nya ya?" Tebak Marcel melihat (namakamu) malah bengong bukannya menjawab.

"Nanti deh aku pikirin itu" (namakamu) kembali mengerjaken gambarnya, memberi gelap terang agar terkesan realistis.

"Kalo belum ada, aku siap kok"

🌵🌵

"Emm.. boleh"

"Lo gak ada jadwal kan nanti?"

Jason menggeleng sembari memakan eskrim nya. Ia rasa hari sabtu nanti ia kosong, lagi pula kalau ada acara pun akan ia batalkan demi (namakamu).

"Makasih ya" (namakamu) tersenyum manis dan menjilati es krim nya dengan senang.

Jason memperhatikan (namakamu) lalu tersenyum gemas saat (namakamu) terlihat sangat lucu. (Namakamu) mengajaknya bertemu hanya untuk bertanya ia senggang akhir pekan atau tidak.

 (Namakamu) mengajaknya bertemu hanya untuk bertanya ia senggang akhir pekan atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya (namakamu) memergoki Jason.

"Lo kok jahat banget?"

"Jahat apanya?!"

Love Aspect (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang