13🌵

584 96 4
                                    


🌵🌵

Hubungan kerja terus berlanjut antara (namakamu) dan Jason. Bahkan kini lokasi pemotretan mereka pilih di sebuah pantai yang memang sedang sepi pengunjung jadi aman kalau mau melakukan shoot seperti ini.

Pagi sekali Jason menjemput (namakamu) menggunakan mobilnya, beberapa menit menunggu akhirnya (namakamu) keluar rumah sambil membawa koper.

Pagi sekali Jason menjemput (namakamu) menggunakan mobilnya, beberapa menit menunggu akhirnya (namakamu) keluar rumah sambil membawa koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sini gue bantu" Jason mengangkat koper (namakamu) kebagasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini gue bantu" Jason mengangkat koper (namakamu) kebagasi.

Setelah nya ia hendak membuka kan pintu mobil depan tapi suara seseorang menghentikannya.

"Heiii! Bantuin gue juga kalii"

Mereka sama-sama melihat ke arah belakang, dimana Lydia sudah siap seperti (namakamu).

"Mau kemana?" Polos Jason.

Lydia membuka kacamata hitamnya. "Gue ikut"

Jason terkejut, bagaimana Lydia bisa ikut. Padahal tidak ada kepentingan apa-apa.

"Mau protes? Gue sama (namakamu) sepaket, dia pergi berarti gue juga harus pergi. Ini amanat dari tante Rieta" jelas Lydia.

Jason menatap (namakamu) yang menggedikkan bahunya lalu masuk lebih dulu ke dalam mobil.

"Cepet bantuin!  Panas nih kulit gue nanti melepuh" Lydia mengipasi wajahnya.

"Iya bawel" gerutu Jason memasukkan koper Lydia dengan grasak-grusuk.

Di sepanjang perjalanan mereka hening, sebenarnya Jason heran dengan tingkah Lydia di bangku belakang. Terlalu memperhatikan Jason dan (namakamu) terlalu intens sampai badan nya selalu tegak. Apa tidak pegal.

"Lo kenapa si? Gue tau gue ganteng tapi gak kayak gitu ngeliat in nya" ucap Jason membuat Lydia melepas sepatu hilss nya.

"Lo tau ini apa?" Lydia mengacungkan sepatunya.

"Sepatu"

"Hak yang runcing ini kalo di timpuk ke kepala lo, mampu melunturkan tingkat kepedean lo tau" Garang Lydia.

Love Aspect (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang