Bersama Hafiz

806 56 18
                                    

• 🍑 •

Di hari Rabu yang cerah ini, Hafiz sudah sibuk dengan kegiatan nya memasak di dapur. Ia adalah seorang morning person, jadi tidak heran lagi jika yang pertama kali terlihat dirumah itu adalah Hafiz.

Saat pagi semua orang ada dirumah, saat siang rumah sudah kosong karna orang-orang nya pergi bekerja.

Kabar gembira nya, hari ini ia punya waktu senggang tapi Jefran tidak. Jadi hari ini adalah hari nya menghabiskan waktu dengan Jeo dan Jihan. Berdoa saja semoga Jihan bekerja dirumah hari ini, agar ia bisa sekalian menghabiskan waktu juga dengan nya.

Maka dengan penuh senyuman ia memasak nasi goreng mentega kesukaan Jefran, terimakasih kepada papa nya Jefran dan dia nya sendiri karna memberikan pekerjaan mendadak pada anak itu. Jadilah Hafiz bisa bebas menghabiskan waktu dengan Jeo dan Jihan tanpa di ganggu Jefran.

"Jangan kebanyakan senyum, tar makanan nya jadi pait." Celetuk Shaka yang baru saja keluar dari kamar mandi, selesai membersihkan diri.

Hari ini ia punya janji dengan salah satu YouTubers untuk mengisi acara podcast orang tersebut, jadi ia yang biasa nya bangun siang mendadak harus bangun pagi karna janji itu.

"Yang ada mah manis, soalnya senyuman gue manis."

Shaka hanya mendengus dan mengabaikan Hafiz, memilih pergi ke kamar nya untuk bersiap-siap. Yang menyahuti Hafiz justru malah Haidan.

"yang manis mah kak Jihan." Ujar nya sembari menguap setelah mengatakan itu, semalam ia pulang jam tiga subuh dan langsung tidur tidak sempat mandi dan menganti pakaian nya.

Bahkan baju yang ia pakai masih yang kemarin.

"Itu mah jelas, satu kecamatan juga tau kalo kak Jihan manis." Haidan hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan, ia meraih gelas didekat nya dan mengisinya dengan air.

"Lo gak mandi ya?" Tanya Hafiz saat menyadari baju pemuda itu masih yang kemarin.

"Gak sempet, cape pisan jir gue boro-boro mandi lepas sepatu aja kaga."

"Itu udah gak ada di kaki Lo."

"Ya kan semalem, pas tidur. Ya pas bangun mah langsung gue buka," logat nya agak nyunda karna memang Haidan orang Sunda tepatnya orang Sukabumi bagian barat.

"Oh gitu, Lo mandi dulu dah baru makan."

"Masuk angin jir kalo mandi pas perut kosong!"

Hafiz mendecak sembari meletakkan nasi goreng buatan nya ditengah-tengah meja makan, "Ya mandi nya air anget!"

"Ah males, udah laper banget ni gue. Langsung makan aja ya?" Hafiz sangat anti dengan orang yang tidak bersih tapi langsung nyomot makanan, tapi karna kali ini kondisi Haidan sangat memprihatinkan jadilah ia membolehkan anak itu untuk mengisi perut dulu sebelum mandi.

"Ini kasus Lo udah selesai?"

"Semalem baru selesai, udah ketangkep pelaku nya." Jawab nya sembari memakan nasi goreng mentega buatan Hafiz. Masakan anak pondok memang enak, tidak diragukan lagi.

"Gak ada kasus lagi dong berarti?"

"Boro-boro, yang ada malah makin banyak tugas gue. Kalo aja gue yang jadi komandan, gak akan tuh gue blusukan ngejar si pelaku."

SWEETPEACHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang