17 || Meet Again

480 93 4
                                    

HAIIIIIII
KANGEN SAMA SWEETNYA GEGE?
KANGEN SAMA KETAMPANAN ELGA?

YUK BACA CHAPTER INI😘


______________________________________________

17 || Meet Again

Bukannya mau menjadi pahlawan untuk Bumi yang sekarat karena akhlak manusia. Elga hanya tak tega saja melihat ibu yang kata dokter bernama Anita-setelah tadi dompetnya digeledah pihak Rumah Sakit untuk kepentingan mengabari keluarga pasien-sendirian dalam keadaan tak sadarkan diri di tempat yang cukup ramai.

Kamar yang ditempati Bu Anita saat ini bukan ruang VIP untuk satu orang. Tetapi, satu ruang berukuran  kira-kira 15×8 M² dengan 8 ranjang single style berpasangan di setiap sisinya. Yang memisahkan satu pasien dengan pasien lainnya hanya selembar gorden tebal yang bisa ditarik ulur seperti perasaan. Dengan bernamakan Ruang Melati, saat ini ada sekitar 6 pashien yang menempatinya termasuk Ibu Anita.

Sementara Adelle kembali pulang setelah memastikan Elga dan Bu Anita sampai dengan selamat ke Rumah Sakit. Kedai Es Krim Umaniaza belum di tutup ketika mereka pergi tadi. Karena itu Adelle menyuruh Elga untuk mengabarinya jika Adelle harus menyusul nanti. Ia harus menunggui kedai lagi, setidaknya sampai hari benar-benar sore.

Elga menatap nyalang pada wajah pucat yang terpampang di depannya. Berharap keluarga Bu Anita segera datang agar ia bisa pergi dengan lega meninggalkannya.

Lagi pula, kenapa ibu muda yang berwajah pucat itu dibiarkan pergi berbelanja banyak sendirian tanpa dampingan siapa pun? Kemana suaminya? Atau mungkin anaknya? Atau boleh jadi adiknya? Atau bisa siapapun, asal ibu Anita tidak sendirian. Elga jadi merasa harus memarahi keluarga Bu Anita jika mereka datang nanti.

Tapi jangan lupakan pesan Dokter Sinta, yang meminta Elga menyampaikan pesan kepada keluarga Bu Anita untuk datang menemui dokter cantik itu di ruangannya. Baru setelah itu, Elga akan memarahi habis-habisan seluruh anggota keluarga Bu Anita tanpa ampun. Ya, setidaknya dia kepikiran marah walau tak mungkin berani melakukannya.

"Mama," pekik sebuah suara bariton terdengar panik. Elga menoleh ke sumber suara dimana seorang laki-laki berpakaian casual berputar-putar di depan pintu ruang Melati mencari seseorang yang dia panggil dengan sebutan mama. Posisi laki-laki itu saat ini membelakanginya.

Bukan apa-apa, Elga hanya merasa familiar dengan suara itu makanya dia menoleh. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat gaya rambut serta tubuh laki-laki itu sangat mirip dengan seseorang yang beberapa minggu lalu selalu mengisi kesehariannya. Ia memicingkan mata ingin melihat lebih jelas.

Namun begitu laki-laki itu memutar tubuh menghadap ke ruang Melati masih mencari sesuatu yang ia cari, Elga terkejut bukan main. Ya! Gege! si bodoh yang selalu menarik kesimpulan terlalu cepat dan tidak pernah mau mencari sumber lain, ada disana tengah membaca keterangan nama ruangan yang digantung di atas pintu masuk.

M Y    C O O L   G I R L (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang