1 || Trouble Maker

2.4K 201 7
                                    

Selamat Datang ^_^
Cieee nungguin!!!
Ternyata kita gak perlu nunggu lama untuk bagian satunya. Karena otak aku yang berkarat ini cukup lancar jaya kalau mengingat Mas Gege 😵

 Karena otak aku yang berkarat ini cukup lancar jaya kalau mengingat Mas Gege 😵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________________

1 || Trouble Maker

Gemerincing kocrek kosidah berbunyi nyaring ketika Gege menggoyangkannya di atas kepala diiringi goyangan pinggulnya. "Tarik mass!" serunya lebai.

Kocrek terus berbunyi ketika kemudian gitar, botol kaca, dan galon ikut di bunyikan mengalun mengiringi lagu yang dinyanyikan oleh Aresa, biduan dangdut tertampan yang pernah Gege temukan selama 23 tahun ia hidup.

Aresa mengenakan setelan celana hitam, jaket hitam, dan sepatu tali putih dengan tampilan rambut panjangnya. Bergoyang meliuk-liuk di samping gerobak dangdut mengikuti alunan musik.

"Dasar kau buaya bunting-ting!" Aresa bernyanyi menggunakan suara bariton yang khas. Goyangan badai andalannya masih ia pertahankan. Sampai saat ini, masih menahan emosi demi membantu Gege yang tengah membutuhkan uang.

"Akh!" Ares melempar wig-nya. "Mana pelanggan lo Ge!" sentaknya emosi. Pasalnya sudah hampir setengah hari dirinya bernyanyi mengenakan wig panjang khas perempuan. Perlu pembaca tahu, Aresa si biduan dangdut tidak pernah ada di dunia bahkan di pluto sekali pun. Ares menjalani hidupnya selama 23 tahun, baik siang, mau pun malam sebagai lelaki tulen.

"Nanti agak sorean baru pada mau nongkrong," sebut Gege masih saja bergoyang penuh semangat meski musik lain sepenuhnya sudah berhenti. Goyangan baday Gege yang hancur, ditambah hanya iringan bunyi kocrek membuat dunia seolah rusak.

Ares, Zanu, dan Rain terduduk lesu di atas aspal menatap goyangan pinggul Ares yang membosankan.

"Gua yakin si Gege cuma doyan goyang, bukan butuh duit," prustasi Rain.

"Lo mau duit buat apaan?" Zanu bertanya. "Minjem aja sama gua," tawarnya setengah memaksa. Sebab jika Gege masih tak mau meminjam uang mereka, maka ujungnya mereka akan berjuang bersama. Seperti sekarang ini.

"Nah betoool itu, punya temen sultan semua gak lo manfaatin?" timpal Ares.

Gege kemudian berhenti bergoyang. Ia tatap ketiga temannya yang duduk berserakan di sekitar gerobak. "Gua cuma bantu Koh Seno, katanya kekurangan biduan," tuturnya kelewat santai.

Koh Seno adalah pemilik panggung hiburan di daerahnya. Beberapa lama tidak mendapat order, membuat Koh Seno akhirnya mendebutkan grobak dangdut keliling. Sayangnya masih tetap tak laku juga. Berhubung Gege tampan, apa lagi jika di tambah tiga temannya yang juga tampan, ia merasa manggung dangdut dan memanggil pelanggannya bukan hal sulit.

M Y    C O O L   G I R L (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang