23 || Fuck Your Cry

473 95 5
                                    

Haiii haiii!!
Aku mulai rajin updatr lagi dong 😘
Seneng gak?
Seneng lah🥵

Oke, Happy Reading guys🤞
Ini kayaknya separuh wajah Nabi Yusuf turun ama die...
Nana bilek : "nabi yusuf sape?"
Dahlah, tuhannya beda 😭

Nana bilek : "nabi yusuf sape?" Dahlah, tuhannya beda 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________________

23 || Fuck Your Cry

"Yah hujan, mana gue gak bawa sempak," kesal Ares saat baru saja tiba di bagain depan pintu utama rumah sakit Austin. Menengadah menatap langit yang sepertinya ikut kesal karena Ares yang tampan harus pulang menghadiri pertemuan perusahaan malam ini. Padahal Ares lebih suka jika dirinya tinggal di rumah sakit megah nan mewah milik salah satu keluarga konglomerat yang nanti malam juga akan datang ke pertemuan.

"Hujan sayang, tetap mau pulang sekarang?"

Sebuah suara bariton menginterupsi pendengaran Ares. Tatapannya pada langit terputus. Kali ini ia menatap dua orang berlawanan jenis yang berdiri tak jauh darinya.

Minimal bawa pacar juga gue kalau gak bawa sempak...

Si perempuan mengangguk seraya tersenyum anggun.

"Ya udah," ujar si cowok melepaskan kemeja luarnya. Menyisakan kaos putih polos yang ia gunakan. Ia lantas mengangkatnya tinggi-tinggi untuk dijadikan perlindungan dari hujan. "Ayo!" ajaknya kepada si cewek yang kini sudah berdempetan erat dengan tubuhnya.

Keduanya berlalu menembus hujan dengan iringan tatapan jijik sekaligus iri milik Ares. Sayang sekali, tidak ada Mei-mei disini. Kalau ada, bolehlah pinjam dulu sama Ismali Bin Mail.

Ketika bayangan dua manusia sok uwwu itu menghilang di balik gerbang. Justru masuklah seorang cowok yang terlihat berlari tunggang langgang menghampirinya.

Bukan! bukan cowok. Semakin dekat bayangan orang itu mendekat ke arahnya, semakin terlihat jelas pula wajah si gadis tomboy yang ternyata salah satu anak dari pemilik rumah sakit. Ya, itu Elga.

Tunggu, kenapa gue berasa pernah denger nama itu diomongin seseorang ya? .... apa ini deja vu?

"Elga!" panggil Ares seraya menghentikan lari Elga dengan memegang kedua bahunya. Pasalnya gadis tomboy itu nampak tak terusik dengan keberadaan Ares disana. Wajahnya basah, entah menangis atau memang karena hujan. "Lo mau kemana?" tanya Ares heran.

"H-hai Res," sapa gadis itu kaku. Ia mengusap wajahnya menghilangkan basah disana. "Ngapain?" tambahnya bertanya.

Ares menurunkan kedua lengan dari bahu Elga. Menatap wajah kecil yang berantakkan karena rambut-rambut pendek menempel disana. Matanya merah, hidungnya pun ikut kemerahan seperti badut. Sementara itu bibirnya mulai membiru dan bergetar karena kedinginan. "Lo gak apa-apa?" tanya Ares khawatir.

M Y    C O O L   G I R L (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang