5 || Elga Juga Mesum

1K 143 7
                                    

Di ujung asa yang kian menipis, selapis benang pun menjadi peruntungan yang membuatnya bertambah tebal,,, Terimaksih sebanyak-banyaknya pembaca lapak ini...

Percaya sama aku, kalian saat ini tengah lebih berharga dari sekedar cowok buaya yang susah banget gue lupain!!
Si anjirr!!! Malah curhat🤐

Kenalin nih, si seksi yang udh jadi suamiku

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________

5 || Elga Juga Mesum

Elga mengemas beberapa camilan yang ada di kamarnya untuk ia bawa ke apartemen pribadi yang saat ini di tempati Gege. Kasihan manusia yang tengah setengah cacat itu kalau-kalau kesulitan dalam hal konsumsi. Karena memang kulkasnya tidak berisi banyak makanan. Lagi pula, apartemen itu ia sewa memang hanya untuk kepentingan ketika dirinya lelah dengan rumah yang seakan mengekang hidupnya.

"Mau ke mana kamu?" tanya suara lembut yang harusnya terdengar lembut. Namun malah terdengar seperti sambaran petir di telinga Elga.

"Ke kampus," jawab Elga datar. Berbicara banyak pun tidak ada gunanya, sebab tujuan orang itu datang dan bertanya bukan ingin mengetahui sesuatu detail kecil tentang Elga. Melainkan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.

"Jam 5 sore nanti, dandan yang rapi kayak perempuan. Javi kali ini sudah berjanji akan datang sama mamanya. Kamu juga harus datang!"

Memangnya kapan Elga tidak menurut?

Elga mengangguk saja sebagai jawaban. Satu-satunya hal yang tidak ia turuti dari perintah Anggi, ibunya adalah penampilan seperti laki-laki. Anggipun sudah lelah menyuruh putrinya untuk mempercantik diri.

"Jangan bertemu Adelle hari ini!" sentak Bu Anggi tiba-tiba. Membuat Elga menaikan alisnya heran tetapi enggan bertanya.

"Sudah banyak situs berita mengupdate berita lesbi kamu yang semakin menjadi-jadi." Bu Anggi menghela lelah. "Kalau kamu memang punya kelainan orientasi, kenapa kamu enggak berusaha mengabaikannya? Kenapa kamu gak berusaha menangkis perasaan itu?"

E

lga sudah biasa mendapat pertanyaan seperti itu, apa lagi dari Anggi yang padahal merupakan ibu kandungnya. Bagi Elga, pertanyaan berbentuk tudingan itu seolah membenarkan bahwa dirinya memang sesorang berorientasi menyimpang. Sayang sekali pertanyaan ituterlontar dari mulut ibunya sendiri.

Tapi mengenai situs berita? Baiklah Elga akan melihat seberapa parah berita tentangnya nanti. Mengingat semalam ia memang mendatangi Adelle, bahkan menyelamatkannya seperti seorang gantle menyelamatkan gadis pujaannya. Ah, kenapa manusia harus berekspetasi terlalu jauh dari kejadian sebenarnya?

M Y    C O O L   G I R L (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang