"untuk kelompok selanjutnya Hong jay, Kim Sena dan Park Hyungseok"
Aku membanting wajahku ke meja, perkataan guru itu masih terngiang di kepalaku, apa hari ini hari sialku ya? Tapi kenapa akhir-akhir ini hari sialku semakin banyak?
'Oh tuhan kenapa tidak sekali saja engkau berada dipihak ku dan menjauhkanku dari orang orang mencolok itu?'
Punggungku bisa merasakan tatapan iri teman sekelasku, rasanya ingin sekali teriak.
'Haneul!'
Satu nama terlintas di benakku, langsung saja aku menghampirinya.
"Haneull!! mau tukeran kelompok denganku?!" Seruku kepadanya sambil menggengam erat kedua lengannya, dengan cepat wajah Haneul yang tadinya suram jadi berbinar-binar.
"Mau!!!" Jawabnya tersenyum lebar.
Kami berdua dengan senang hati berjalan menuju ruang guru untuk menemui guru yang bertanggung jawab atas kesialanku ini.
...
"Tidak bisa" tolak guru itu dengan tegas.
"Ehh?!? Kenapa tidak bisa?" Tanya kami berdua kompak.
"Walau sepertinya kalian tidak sadar, tapi bapak sengaja membuat kelompoknya seperti itu. Sena, semua orang menyukai hyungseok tapi kenapa hanya kau yang ogah denganya? Dan Haneul, bapak memang sengaja membuatmu terpisah dari hyungseok. Jadi jangan protes dan kerjakan tugas kelompok kalian dengan benar! Dan jika ada laporan kalau kalian tidak ikut bekerja sama dengan kelompok kalian, jangan harap bapak akan memberi kalian nilai" guru itu mengibaskan tangannya, memberi isyarat kepada kami untuk enyah dari hadapannya.
'ini benar benar menyebalkan, apa-apaan alasan itu? Sejak kapan guru peduli dengan pergaulan muridnya?' kesahku dalam hati, kakiku terasa berat saat melangkah pergi dari ruang guru. masih tidak terima dengan seluruh tugas kelompok ini.
Aku bisa merasakan tatapan haneul yang berjalan di sampingku, aku menoleh kearahnya.
"Ada apa? Apa ada sesuatu menempel di wajahku?" Tanyaku, bingung kenapa haneul terus terusan menatapku.
"Kalau di pikir pikir yang pak guru bilang benar ya..., kenapa kau sangat membenci hyungseok?" Haneul memiringkan kepalanya, kelihatan penasaran kenapa aku begitu menghindari hyungseok.
"Aku hanya tidak suka berada di sekitar orang sepertinya, itu terlalu melelahkan bagiku" Jawabku asal.
"Aku tidak mengerti kenapa kau berpikiran seperti itu, bukankah semua cewek menyukai cowok tampan? Tapi baguslah kalau kau tidak menyukainya, sainganku jadi berkurang hehe" haneul tersenyum kepadaku, aku menatapnya bingung.
"Kau menganggapku sainganmu?" Tanyaku, tidak mengerti kenapa cewek cantik sepertinya menganggap aku yang culun ini sebagai saingannya.
"Tentu saja! Kau selalu mendapat kesempatan untuk mendekatinya, dan kalau dilihat baik baik kau itu cantik! Hanya saja gayamu sedikit kuno, kalau saja kau melepas kacamata itu dan menata rambutmu sedikit, mungkin kau akan lebih populer dari pada mijin, tapi tentu saja masih di bawahku" jelas haneul tersenyum miring sembari meninggikan kepalanya.
"Pfttt- begitu ya??" Jawabku menahan tawa. Entah kenapa lega rasanya bisa melihat sisi lain dari haneul yang selama ini ku kira sama dengan fans gilanya hyunjin.
"Kenapa ketawa? Benar kok!" Serunya mengandeng lenganku sampai ke kelas.
...
Pelajaran ke 4 hari ini telah berakhir saat pergantian pelajaran, dari belakang jay mencolekku. Aku menoleh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Off!! [Lookism X OC]
Fanfictionughh kenapa semua orang-orang mencolok ini selalu menganggu kehidupan biasaku yang damai?!! -ALL CHARACTER BELONG TO PARK TAEJOON-