"Sena, kenapa nilaimu akhir-akhir ini menurun?!" Seru mama dari telfon, telingaku berdenging mendengar omelannya.
Sepertinya hasil ujian yang kemarin sudah sampai di tangannya, untungnya mama tidak menelfonku saat jam pelajaran, pasalnya ia tidak akan berhenti menelfon sebelum aku benar-benar mengangkatnya.
"Entahlah, mungkin karna mama terus menyuruh si mata hitam itu menggangu ku" jawabku asal sambil melahap bekalku.
"Alasan saja! Pokoknya mama sudah menyewa guru les untukmu, pulang sekolah temui dia di perpustakaan dekat sana"
"Hah?! Hari ini? Tidak bisa! Aku mau pergi dengan teman!" Seruku menolak perintah mutlak mama itu.
"Baiklah kalau begitu, mama akan meminta gun untuk menyulikmu lagi" ancam mama yang membuatku langsung mengerutkan kening.
"Baiklah, baiklah! Aku akan pergi sendiri!" Jawabku terpaksa mengiyakan suruhannya setengah hati.
'yang benar saja'
...
Mijin dan haneul yang duduk dihadapanku menatapku yang telah menutup panggilan mama penuh tanya, tanpa mereka bicara pun aku langsung tau apa yang ada di kepala mereka.
"Mijin, haneul, sepertinya aku tidak bisa pergi dengan kalian nanti. ada urusan mendadak" ucapku pelan sembari memasang raut sedih.
"Yaahh apa tidak bisa ditunda saja urusannya? Kau kan sudah janji akan pergi belanja denganku!!" Seru haneul terlihat kecewa.
"Sudahlah haneul, kelihatanya itu urusan yang penting, tapi lain kali janji ya pergi bareng kita?" Timpal mijin penuh perhatian.
"Maaf yaa, lusa akan aku traktir kalian deh sebagai gantinya" tawarku yang langsung dibalas dengan wajah mereka yang berbinar binar.
"Yay! Deal!" Ucap mereka kompak.
...
Sepulangnya aku segera bergegas pergi menuju perpustakaan yang di sebut mama, akibat piket aku jadi sedikit terlambat. sudah sekitar sepuluh menit terlewat dari jam yang dijanjikan.
Untungnya perpustakaan itu tidak begitu jauh dari sekolah, jika aku berlari kesana mungkin hanya akan menghabiskan 5 menit perjalanan.
'apa dia sudah disini? harus cepat² aku tidak ingin membuatnya menunggu' batinku buru buru membuka pintu masuk perpustakaan itu.
Drttt drtt
Tepat saat aku mengeluarkan ponselku, benda mati itu bergetar, menampilkan digit asing di layarnya.
'Nomor asing? Siapa?'
Tanpa pikir panjang aku mengangkatnya.
"Halo ini sia-"
"Anda agak terlambat ya? Nona Sena, saya guru les anda" suara asing yang terdengar lembut itu membuatku merasa bersalah.
"Ah! Maaf, anda sudah menunggu ya? Saya akan segera kesana, anda ada dimana?" Tanyaku sembari melihat sekitar.
"Lantai tiga, pojok kiri dari lift, disamping rak anatomi" jelasnya singkat dan padat.
"Baiklah" aku menutup telponnya dan bergegas pergi ke tempat yang di maksudnya.
Tepat di samping rak anatomi aku menengok ke tempat duduk yang ada di sampingnya. Seorang lelaki berkacamata bulat dengan setelan seragam terduduk disana sedang membaca buku.
'seragam sekolah?! Apa benar dia orangnya? Ahh masa guru lesku anak SMA?! Tapi tidak ada orang lain selain dia disini' dengan ragu aku memandangi lelaki itu sebentar, sampai akhirnya dia menyadari keberadaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Off!! [Lookism X OC]
Fanfictionughh kenapa semua orang-orang mencolok ini selalu menganggu kehidupan biasaku yang damai?!! -ALL CHARACTER BELONG TO PARK TAEJOON-