Juvenile Prison

1.5K 319 85
                                    

Weekend tiba, tadinya kukira aku akan melewati weekend biasa yang bebas. sampai mama mengirim sopirnya ke rumahku, memaksaku untuk menginap di tempatnya. Saat ini aku sedang duduk di depan counter dapur, menggerutu sambil mengunyah apel yang dikupas mama.

"pergilah jenguk kakakmu" kata mama dihadapanku, pandanganya mengarah ke sebuah apel yang sedang dikupasnya.

"Ogah, buat apa aku peduli sama kriminal?" Tolakku cepat.

"Walaupun kriminal, dia tetap kakakmu tau" timpal mama berusaha meyakinkanku untuk mengunjungi kak gim.

"Dan walaupun mama terus membujukku aku tetap tidak akan pergi" kataku dengan nada tegas.

"Lagian, dia hanya dipenjara selama setahun, sebelum dipenjara dia juga tidak pernah menengokku, kalau begini impas kan?" Sambil memasang raut acuh, aku lanjut mengigit potongan apel itu kasar.

"Dasar, kamu ini sepertinya harus di culik dulu lalu dibawa paksa kesana baru mau ya?" Ujar mama yang tentu saja hanya aku anggap candaan.

.

.

.

.

"Hoaamm" aku menutup mulutku yang menguap sembari berjalan ke dapur dengan keadaan masih setengah tersadar. Kepalaku sedikit pusing akibat bermain game semalaman, aku mengambil gelas dan menuangkan air di teko kedalamnya.

Setelah tiga tegukan aku meletakkan gelasnya kembali, pandanganku mengarah ke ruang tamu yang ada di depan dapur, terlihat mama sedang terduduk disana berbicara dengan seseorang.

Sebelum aku berniat melangkahkan kakiku kembali ke kamar, mama memanggilku.

"Sena! Sudah bangun kan? Kemarilah!" Teriak mama dari ruang tamu, dengan berat hati akupun beranjak menghampirinya.

"Ya? Ada ap-" perkataanku terputus saat melihat orang yang tak asing duduk di depan mama.

"Ka-kau?!! Sedang apa kau disini?!" Seruku menunjuknya.

"Kau ini ternyata bukan morning person ya? Karna Sekarang sudah jam sebelas, jadi selamat siang. Piyama itu cocok untukmu" ucap si kacamata hitam itu menatapku dengan senyuman miringnya.

Aku melihat diriku yang masih memakai onesie Pikachu itu, memalukan. Ini semua karna aku tidak membawa baju ganti, jadi mau tidak mau aku harus memakai pakaian konyol yang ku beli saat masih umur 14 ini.

"Sena, pergilah bersama gun ke supermarket, belikan mama ini" mama memberikan selembar kertas list kepadaku, ada sekitar 30 benda di list itu.

"Ini buat berapa bulan? banyak banget! kan cuma ada mama di rumah?!" Aku menganga melihat banyaknya benda-benda itu.

"Itu bukan hanya untuk mama, setengahnya untuk kamu"

"Benar ya?! Apa aku boleh tambah cemilan?" Pintaku berbinar-binar.

"Tentu, cepatlah bersiap sana"

"Aku tidak perlu diantar gun kok, lagian kau sibuk kan?" Tanyaku menengok ke arah gun.

"Ngak tuh" gun yang duduk santai sambil menopang dagunya itu tersenyum meledek kepadaku.

"Pergilah bersama gun, kamu pikir kamu bisa bawa belanjaan sebanyak itu sendirian?" Ucap mama melipat tangannya.

"Kan aku bisa naik taksi" kataku mencari alasan.

"Kalau tidak sama gun mama tidak kasih tambahan cemilan" ancam mama yang langsung membuatku bergidik.

"Baiklah baiklah!! Aku akan pergi bersamanya" setelah aku mengatakan itu, aku pergi kekamarku untuk bersiap.

.

Fuck Off!! [Lookism X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang