"hei nak, kau hebat juga, siapa namamu?"
"jongun"
"apa kau sudah makan? Kalau belum mau temani om makan? Om yang teraktir"
Mereka pun berlanjut pergi ke kedai makan tiongkok di dekat sana.
"makanlah, apa kau tidak lelah setelah mengalahkan 12 anak buahku?"
Jongun hanya menatap makanannya datar, tidak tertarik untuk memakannya. Satu satunya alasan dia pergi makan bersamanya adalah karna dia sudah kehabisan tenaga dari pertarungan itu dan lebih memilih jalan aman, siapa tau jika dia menolak ajakanya bisa bisa dia akan dihajar sampai mati oleh anak buahnnya?
"hei tenanglah, tidak ada racun di makanannya, aku hanya tertarik padamu yang bisa melumpuhkan dua belas mafia senior seorang diri padahal kau masih semuda itu, anggap saja ini hadiah" ucap kim gabryoung tersenyum sambil terkekeh.
Jongun pun langsung mengangkat sumpitnnya dan mulai menyantap makannanya.
"apa kau salah satu bawahannya pak choi?"
"iya"
"kau di suruh pak choi datang untuk menemuiku kan?"
"bagaimana anda tau?"
"pak choi memang suka begitu, selalu mengirimiku anak buahnya untuk jadi burung pengantar surat dan sekalian mengetes mereka"
"pak choi meminta saya untuk memberikan surat ini kepada anda" jongun memberikan secarik amplop berwarna emas kepadanya.
Setelah mereka menghabiskan makannanya dan tepat sebelum jongun melangkahkan kakinya untuk pergi, gabryoung memanggilnya.
"hei nak! Kalau mau makan gratis jangan sungkan temui om ya? Om sepertinya butuh pendapat anak seusiamu untuk sesuatu" jongun hanya terdiam sambil menundukan kepalanya memberi hormat.
...
Setelah pertemuan itu, Mereka jadi semakin sering pergi makan bersama.
Suatu saat, saat jongun menemani gabyroung minum, gabryoung yang telihat sedikit mabuk menceritakan tentang keluarganya.
"hei nak, lihat ini" gabryoung menunjukan foto sena kepada gun dengan ponselnnya.
"cantik kan? namanya sena dia putri bungsuku"
"putri? Bukannya kakak hanya punya putra tunggal?"Tanya jongun.
"ibunya tidak mau dia libatkan dengan kemafiaanku. menjadi keluarga ketua mafia cukup berbahaya lhoo... jadi sejak kecil dia tinggal dengan neneknya di pinggir pantai jauh dari perkotaan, tapi dua tahun yang lalu neneknya meninggal, dan sejak saat itu dia tinggal bersama ibunya. Beradaptasi ke kota cukup sulit baginya, dia juga tidak menyukai fakta kalau ayahnya seorang mafia, sepertinya dia lebih muda setahun darimu" jelas gabryoung.
"sebentar lagi dia ulang tahun, menurutmu gadis seusianya menyukai apa?" lanjutnya memandang jongun penuh tanya.
"entahlah, saya juga tidak terlalu tahu selera wanita"
"kau bukanya sering berkencan?"
"hanya wanita semalam, biasanya saya memberikan mereka uang atau perhiasan"
"dasar, hal hal seperti itu tidak cocok untuk anak seusiamu tahu? Dan sena juga tidak tertarik dengan kemewahan, oh! Bagaimana kalau bunga dan beruang? Itu yang sering dilakukan laki laki zaman sekarang kan?"
"bukankah itu terlalu biasa?"
"justru karna itu biasa, Sena tidak menyukai sesuatu yang mencolok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Off!! [Lookism X OC]
Fanfictionughh kenapa semua orang-orang mencolok ini selalu menganggu kehidupan biasaku yang damai?!! -ALL CHARACTER BELONG TO PARK TAEJOON-