Malam yg sunyi. Tepat diakhir Desember. Aku yg tengah menjalani libur semester, tengah berleha-leha seraya bermain ponsel.
Awalnya, ku berniat untuk menghibur diri dengan membuka salah satu platform social media yg kupunya. Namun, bodohnya diriku, aku malah men-stalk akun milik pria itu.
Aku melihat sejenak akun tersebut. Terlihat bahwasannya pria itu baru saja membuat sebuah postingan di story social media miliknya.
Kupikir, yg akan ku lihat adalah sesuatu yg dapat menaikkan mood ku kali ini. Namun, yg kutemukan berbeda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moodku hancur seketika. Sekarang aku malah sibuk berkecamuk dengan pikiranku sendiri. Tentang siapa wanita itu? Apa hubungannya dengan dia? dan apakah aku sudah benar-benar kalah?
Kuhembuskan napasku kasar. Kalah? Bahkan aku terlihat tak pernah berjuang? Jadi, kekalahan apa yg ku maksud?
Lelah berkecamuk dengan pikiranku. Kuraih kembali ponsel yg baru kuletakkan diatas nakas.
Memencet app hijau yg biasa digunakan untuk chatting. Kucari baris obrolanku dengan seseorang, dan tanpa basa-basi, ku mulai berkirim pesan dengannya.
Dina
Din... Aku mau cerita 17.37
Kumenghela napas kasar, begitu kusadari, Dina tengah offline.
Seraya menunggu balasan dari Dina. Aku mengalihkan perhatianku ke apikasi berlogo burung di ponselku. Men-scroll dengan malas.
Kalian pasti berpikir, mengapa aku tak bercerita pada orang lain saja ketimbang menunggu Dina yg jarang sekali online?
Ntahlah, aku merasa lebih cocok bercerita kepada Dina. Selain itu, dia sahabatku dan kami memiliki kepribadian yg mungkin hampir sama. Kupikir dia bisa memahamiku.
Ditengah kesibukanku dalam menunggu. Tiba-tiba, kudapati notifikasi balasan chat dari Dina. Dengan cepat, ku buka ruang obrolanku dengannya.
Dina
Din... Aku mau cerita ✓✓17.37
Eh sorry ra, Gw baru selesai familytime bareng ortu Jadi, baru bisa bales 19.16
So, ada apa? Soal cowok au lagi? 19.16
Bukan Lebih nyakitin ketimbang cowok AU yg ga nyata ✓✓19.17
