alunan suara petikan gitar bergema di cafe yang cukup luas sore itu. tema cafe yang dibuat memiliki ciri khas sekali untuk anak muda itu, membuat hampir seluruh isi pengunjung cafe adalah orang-orang dengan muka kusut yang sibuk dengan laptop ataupun kertas berserakan. namun, masih ada selipan tawa canda disana meskipun stress sudah menguasai diri masing-masing.termasuk sekelompok orang yang duduk di pojok kiri cafe dengan dua buah meja panjang yang dijadikan satu karena jumlah yang cukup ramai. ada sekitar belasan orang disana, termasuk pasangan fenomenal kampus, mark dan haechan.
"oiya jen, proposal udah lo bawa ke sponsor belom?" tanya ryujin yang sedang memijit hidungnya lelah. matanya benar benar tidak mampu lagi menatap berbagai rumus serta angka statistika yang muncul di laptop depannya. butuh sedikit istirahat lebih tepatnya.
"udah ryu, katanya si bakalan dihubungin sama pihaknya kalau udah pulang dinas"
ryujin mengangguk singkat lalu menatap sekeliling. disamping kirinya ada hyunjin dan sunwoo, sedang mengerjakan tugas yang sama dengan dirinya tadi karena mereka sekelas. sedangkan didepannya ada mina yang sedang ada kelas online bersama mark disamping kanannya.
tentunya, disamping mark adalah pawangnya, haechan. ia sedang sandar di bahu mark sembari memejamkan mata, mengabaikan laptop yang menyala terang.
lalu disamping haechan ada jeno yang baru saja pergi ke kasir, mungkin ingin membeli kopi karena suasana diluar yang hujan gerimis membawa hawa ngantuk sangat kuat saat ini.
di meja satunya, ada renjun, jaemin,
yeri, somi, yeonjun dan juga beomgyu yang sedang mabar game."bang mark itu haechan ga masuk kamera apa nyender kaya gitu?"
mark menaikkan matanya sekilas sebelum melepaskan earphone yang ia pasang rupanya sedari tadi, "apa ryu? ngomong sama gue?"
mina disebelahnya tertawa pelan, "keliatan ryu, malah udah diceng-cengin dosen sama anak sekelas, dia mah cuek aja" ryujin kemudian terkekeh pelan, tidak ada respon dari mark setelah itu, ia melanjutkan mendengarkan dosen dengan haechan yang sepertinya sudah terlelap.
kemudian ryujin memilih melanjutkan tugasnya lagi, sisa sedikit soalnya, malas jika ia masih harus melanjutkannya dirumah. suasana kembali tenang, hanya suara gitar yang merdu dan juga bisikan bisikan pelan di cafe. sebelum..
"BEOMGYU ITU GUE KENAPA LO BUNUH BANGSAT?!"
suara teriakan yeonjun menggema satu cafe yang membuat haechan terbangun dan mereka harus menahan malu karena tatapan sinis dan tak senang dari pengunjung lain.
***
"kak, mau pulang ga? udah malem"
sekitar 2 jam kemudian, hari sudah menunjukkan pukul 7 malam, namun belum ada satupun dari mereka yang beranjak pulang meskipun sedari tadi sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing.
"ngantuk dek?" mark berdiri untuk memperbaiki pakaiannya sebelum menyodorkan tangannya bermaksud mengajak haechan pulang. tas haechan yang di kursi sudah berpindah posisi berada di punggung mark saat ini. "kalian balik ga? kami duluan ya" ujar mark kepada yang lain.
"yah cepet banget, dadahh echann, see u tomorrow" mina yang paling heboh. percaya tidak? mina yang awalnya menyukai mark sejak ospek, sekarang beralih menjadikan haechan sebagai adik angkatnya.
bahkan sering kali mina membelikan haechan makan siang saat mark sibuk dengan kegiatannya, dan mina selalu mengatakan ke semua orang bahwa ia adalah kakak haechan, sehingga hampir seluruh penjuru kampus mengira haechan benar-benar adik mina.
"dadah kak mina, na, njun, gue duluan ya, yang lain gue sm bang mark duluan ya, jangan balik kemaleman" kalimat terakhir sebelum mark dan haechan keluar dari cafe.
***
"dek, mau nyinggah makan ga?"
"gamau, adek di cafe udah banyak makan tadi"
"banyak darimana, nyemil kentang goreng doang"
"kak, please? kentang itu karbo dan kalorinya tinggi banget"
mark hanya menaikkan kedua bahunya pelan, enggan melanjutkan perdebatan karena tau pada akhirnya, ia yang akan mengalah. "sushi, mau?"
"mauuuu"
"tadi katanya kenyang" ejek mark dengan tangan kirinya yang mencubit bibir haechan, membuatnya berbentuk moncong bebek.
"sakitt kakk"
kemudian mark melepaskan cubitannya, berubah mengelus pipi kekasihnya pelan. "lucu banget si, jangan gemes gemes, kakak gatahan"
"dih, kakak aja yang hormonnya tinggi"
"dek"
"apaa kak?"
"cium ya?" ujaran ini bertepatan dengan lampu merah. tepat sekali rasanya, kali ini semesta memihak mark.
"kak ih lampu merah, rame ntar diliat orang" kaget haechan saat mark mulai memajukan wajahnya. "kakak pake kaca film, sayang. just once, please? "
haechan tersenyum pelan, ia hapal sebenarnya bahwa mobil mark menggunakan kaca film yang benar benar gelap. "okey"
awalnya saja sok menolak. sekarang kedua lengan sudah ia letakkan di pundak mark, menikmati alur permainan kekasihnya di dalam mulutnya.
ciuman itu berlangsung lembut, tanpa nafsu. mereka sama-sama mencari kenyamanan dan kehangatan dalam pertemuan belah bibir itu.
"kak, udah ijo" ucap haechan memutuskan kedua belah bibir yang mulai membengkak sedikit.
mark terkekeh, lalu menegakkan dirinya, mulai melajukan mobil dengan kecepatan sedang. namun, tak lama setelah itu, tangan kirinya diambil dan digenggam, dengan kekasihnya yang menyender persis dengan posisi cafe tadi. "adek gini ga ganggu kakak kan?"
mark tersenyum lebar, benar benar lebar yang mungkin belum pernah ia tunjukkan di teman-temannya. "of course, bear. tidur aja kalau ngantuk" lalu memberikan kecupan pelan di puncak kepala haechan agar tertidur nyenyak.
"love you, and tidur nyenyak, sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang [markhyuck]
Fanfictionhaechan si ketua bem dan mark lee si berandal kampus dalam suatu hubungan yang disebut dengan pacaran. kalau gasuka, gausah baca. thanks.