"cas, ngebujuk orang yang lagi marah bagusnya ngapain?"
lucas mengerut bingung. apa apaan itu, baru saja mark duduk disampingnya, 5 detik kemudian muncul pertanyaan yang tidak pernah ia duga akan keluar dri mulut seorang mark lee.
"lo abis apain haechan emangnya?"
"kok tau yang gue maksud haechan?"
"ya siapa lagi bego? lo dua puluh empat per tujuh sama haechan masa mau ngebujuk xiaojun yang lagi datang bulan?"
giliran mark yang mengernyit aneh, "xiaojun datang bulan?"
"lo percaya, lo yang bodoh" ujar xiaojun yang baru saja datang dan ikut duduk disamping mark.
saat ini mereka bertiga sedang berada di kantin fakultas, lucas dengan sepiring nasi goreng ayam, mark yang duduk melamun dan xiaojun yang langsung mengeluarkan laptop untuk melanjutkan laporannya.
"galau kenapa sih? haechan?" ujar xiaojun kesal melihat mark hanya duduk dan melamun. aneh sekali melihatnua diam seperti itu, biasanya mark bermain game dengan disertai umpatan-umpatan kesalnya saat berada di tim yang beban.
mark menghela nafasnya, "gue gasengaja bentak dia semalem"
lucas dan xiaojun menoleh, "lo? bentak haechan? lah, bisa?" tanya lucas
"ya gatau juga, semalem gue lagi mumet karena dosbing gue ga ada respon hampir sebulan, terus dapat info dianya lagi sakit udah hampir seminggu di rawat di rs. pas gue dateng, gue gasengaja bentak dia karena ga ngasi tau kalau dia sakit"
"bentar, maksud lo, lo bentak dia karna dia nutupin dia lagi dirawat? haechannya itu gamau lo khawatir kan?"
mark mengangguk pelan, "iya, tapi gue lagi emosi semalem, gue khawatir jun, tiba tiba pas buka story jaemin, dianya lagi di rumah sakit, panik tapi emang salah gue yang ngebentak dia semalem" mark mengacak rambutnya bingung.
"haechannya marah?"
mark mengangguk "ga ngerespon chat sama telpon gue sama sekali"
"kalau dari gue sih, ada baiknya lo tenangin emosi lo dulu, baru ngebujuk dia. percuma lo ngebujuk sekarang kalau lo masih emosian gini, yang ada makin parah berantemnya. ambil waktu masing-masing dulu buat tenangin diri, haechannya juga pasti butuh waktu, kan dia pertama kali dibentak lo, mana anaknya gasuka dibentak" ujar xiaojun.
mark mengangguk, "gue ke indomaret depan dulu deh ya, mau beli kopi"
***
di satu sisi, haechan yang masih dirawat, saat ini sedang dijenguk oleh rekan rekan organisasinya, ada jaemin, renjun, jeno, hyunjin, sunwoo, ryujin dan juga somi yang saat ini sedang sibuk membuat rujak.
"ryu, itu buahnya lo kupas dulu anjing, lo gapernah masuk dapur apa dirumah?" renjun berujar kesal saat melihat ryujin yang tidak mengupas kulit mangga, malah langsung memotongnya dan memasukkannya di wadah.
"ya pernah lah, buat ngambil makan"
"yee si bangsat" kulit apel yang berada didepannya ia jadikan sebagai lemparan penuh kasih sayang ke ryujin.
"chan, pacar lo ga jenguk?" tanya sunwoo. biasanya saat haechan sakit mark bakalan selalu ada disamping haechan, bahkan saat mereka datang mengunjungi, mark akan duduk di pojok ruangan, membiarkan haechan berbincang dengan teman-temannya.
namun kali ini berbeda, tidak ada mark, bahkan tidak ada tanda-tanda kehadiran mark di kamar itu. terkadang mark akan meninggalkan jaket dan beberapa kaos miliknya agar ia tidak perlu bolak balik untuk menjenguk kekasihnya itu. keanehan inilah yang membuat sunwoo bingung sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang [markhyuck]
Fiksi Penggemarhaechan si ketua bem dan mark lee si berandal kampus dalam suatu hubungan yang disebut dengan pacaran. kalau gasuka, gausah baca. thanks.