"dek, sini duduk dulu" mark menarik secara paksa pria yang saat ini berdiri gelisah. hampir 15 menit haechan berdiri tegak, dengan tangan yang sibuk menggenggam dan mulut berkomat kamit tak jelas. bahkan mark yang duduk disebelah ia berdiri tak mendengar apa yang pria itu omongkan.
mark menghela nafasnya. padahal haechan sudah terbiasa ngomong didepan publik, tapi kenapa saat diminta menjadi pembicara didepan anak-anak sd ia sangat gugup?
"adek kamu itu gelisah kenapa? kan udah sering ngomong di depan orang banyak" mark akhirnya mengucapkan kalimat yang ia tahan daritadi.
haechan akhirnya menoleh, wajahnya memelas dengan tangan yang nenepuk nepuk wajah kekasihnya pelan. bermaksud menghilangkan rasa gugup.
"ngomong dulu, kamu gugup kenapa?" ujar mark sembari membawa kekasihnya itu untuk duduk disampingnya. kondisi aula saat ini hampir seluruhnya fokus ke depan dimana ada jaemin dan renjun yang menjadi mc untuk acara bakti sosial kepada sekolah yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.
"kak, adek udah kebiasa ngomong di depan orang banyak yang mayoritas orang dewasa, orang tua, atau mungkin remaja yang emang sepantar sama adek. adek cuma takut, anak sd kan lebih susah diambil hatinya" haechan mengeluh, ia bingung harus bertingkah seperti apa didepan nanti. ekspresif layaknya orang yang suka anak kecil? atau hanya seperti biasanya? haechan terbiasa dengan pembicaraan yang cukup berat, sehingga untuk suasana ceria seperti yang dilakukan oleh jaemin dan renjun cukup membuatnya ragu menjadi pemateri dalam waktu kurang dari 5 menit lagi.
mark mengangguk paham. tidak sepenuhnya menyalahkan gugup yang entah mengapa tiba-tiba menyerbu diri kekasihnya itu. "adek, hey" mark memanggil haechan untuk menoleh, "sayang. kakak paham rasa takut kamu, tapi namanya anak-anak punya beragam tingkah dan sifat, kamu cukup jadi diri sendiri di depan udah cukup, asalkan jangan dimarah aja anak sdnya kaya kamu ngemarahin sunwoo di sekre"
haechan yang awalnya gugup, saat ini tertawa kecil mengingat kebiasaan ia dan sunwoo yang seringkali adu mulut dan berakhir haechan memanfaatkan jabatan ketuanya itu untuk memarahi sunwoo.
"kamu gaperlu jadi orang lain biar mereka suka kamu, sayang. kamu disini sebagai pemateri, bukan pelawak, bawain acara dengan santai dan banyakin interaksi dengan mereka. anak-anak suka diajak interaksi biar ga bosen" mark memberi saran, ia mengelus rambut yang saat ini haechan beri warna cokelat hitam.
haechan mengangguk, ia menarik tangan sebelah kanan mark untuk ia genggam erat. selang 30 detik, jaemin dengan mulut yang tidak bisa dikontrol itu menunjuk mereka berdua dan berkata "heh, itu pak ketua maju dulu, jangan pacaran mulu, malu diliatin anak sd"
haechan mengumpat dalam hati karena tidak mungkin mengumpat secara terang-terangan di depan anak sd dan bahkan ada beberapa guru yang mendampingi. iapun maju, mengambil satu buah mic yang sudah disodorkan oleh yangyang di tepi aula saat ia berjalan tadi.
"nah, adik-adik cantik sama gantengku, yang berdiri disamping kanan kakak ini namanya haechan, panggil aja kak haechan. jangan dipanggil sayang nanti pawangnya ngamuk"
"heh anj-" haechan menutup mulutnya, menahan umpatan yang hampir ia keluarkan. pada akhirnya, haechan langsung mengambil alih acara, tidak mau membiarkan jaemin membuatnya semakin malu. tapi haechan sedikit bersyukur, berkat jaemin acara ini berjalan dengan baik dan seru, anak-anak yang mengikuti acara hari ini ekspresif dan mau diajak tanya jawab.
"hai!" haechan menyapa yang disambut dengan jawaban hai versi panjang dengan ciri khas anak sd. "nama kakak haechan, panggil aja kak chan, kakak disini bakalan jadi pemateri hari ini nih, siap dengerin penjelasan kakak ga?"
jawaban siap yang penuh semangat membuat gugup haechan sirna seketika, karena saran dari kekasihnya itu memang benar. anak kecil perlu diajak komunikasi dan jangan terlalu kaku agar mereka bisa mengikuti rancangan acara dengan lancar.
1 jam lebih haechan habiskan untuk berbicara di depan sana, tentunya diselingi dengan beberapa candaan dan komunikasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari anak sd, membuat acara hari ini berjalan dengan baik. bahkan saat penutupan tadi, anak bem diberi apresiasi yang sangat besar oleh kepala sekolah dan berharap kedepannya mereka mau kembali lagi.
"kak chan disini sebagai ketua bem dan perwakilan temen-temen kakak, mau ucapin terima kasih banyak ke adik-adik semua karena udah ekspresif banget hari ini, mau ngikutin acara dengan semangat, bahkan pada semangat buat jawab pertanyaan tadi. karena udah pada pinter hari ini, kakak sama temen-temen kakak mau ngasi kalian bingkisan yang bisa diambil sama kakak kakak di pintu sana ya"
riuh senang anak anak memenuhi aula diiringi kata terima kasih yang saling bertabrakan.
"sama sama semuanya, kakak semua pamit undur diri untuk hari ini ya, semangat terus belajarnya!!!"
merekapun satu persatu bubar, haechan berjalan ke arah kekasih yang masih duduk di tempat yang sama. memang tujuan mark kesini hanyalah untuk menemani haechan, karena sekolah yang mereka tuju hari ini cukup memakan waktu, yakni 3 jam perjalanan. "udah?" tanya mark
haechan menggeleng "masih mau ngobrol sama kepseknya bentar nanti. ga lama kok, pamitan doang. kakak gacape nungguin adek disini daritadi? dari jam 9 kita nyampe, sekarang udah jam 2 siang kakak cuma duduk disini"
"kan kakak ada makan sama kamu tadi di luar"
"ya kan ga lama ituu, udah ayo sini jalan sama adek" haechan menarik tangan mark untuk mengikutinya berjalan bertemu dengan anak-anak lain di depan pintu yang sedang sibuk membagikan bingkisan.
"haloo lufii, kamu keren banget tadi nyanyinya" ujar haechan. anak kecil bernama lufi itu tersenyum senang, "makasih kak chan! eh, ini pacar kakak ya?"
haechan tersenyum, "iya lufii, kamu udah ada pacar belum?"
"heh adek! masih sd dia itu.." mark menggeleng tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja kekasihnya itu keluarkan.
"ya gapapa, zaman sekarang pacaran mah anak tk juga bisa kak. asalkan cuma sekedar partner main sama belajar kan gapapa, daripada jomblo"
"ih kak chan! temen lufi udah ada yang punya pacar, mereka kemana-mana berdua, lufi kan iri"
haechan terkekeh, anak kecil yang haechan tebak baru di kelas 2 sd itu membuatnya gemas. memang sedari awal, lufi yang menarik perhatiannya. gigi taring yang cukup tajam dan juga gingsul yang muncul saat dia tertawa membuatnya terlihat manis.
"kamu manis banget siih lufii, kak chan gemess"
mark terkekeh melihat sang kekasih yang sangat senang itu. sunwoo yang sedari tadi paham bahwa haechan gemas dengan lufi itu akhirnya mengeluarkan kalimat yang membuatnya dan juga haechan adu mulut saat pulang nanti.
"chan, buat anak lah sama mark apa susahnya" satu kalimat yang membuat rasa senang haechan berganti menjadi rasa kesal, karena yang benar saja, membahas hal seperti itu didepan anak kecil.
"SUNWOO MULUT LO BISA DIEM GA"
***
HOLAAA.
dah berapa lama ya aku ngilang:'( maaf banget ya huhu, lagi susah manajemen waktu diri sendiri.makasihh banyak juga untuk kalian yg masih nunggu pawang, chapt ini aku upload langsung abis aku ketik, jadi maaf kalau rada typo sama aneh ya.
semoga sukaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
pawang [markhyuck]
Fanfictionhaechan si ketua bem dan mark lee si berandal kampus dalam suatu hubungan yang disebut dengan pacaran. kalau gasuka, gausah baca. thanks.