Chapter 26

9.1K 906 30
                                    

"LEE HAECHAN DIEM DISITU"

teriakan nyaring memenuhi koridor kampus yang menuju ke kantin. haechan yang berjalan santai karena berniat membeli sebotol air minum dingin berhenti karena kaget.

ia menoleh kebelakang, menyipitkan matanya menatap satu sosok wanita dengan surai pirang yang berlari menuju ke arahnya. rasa tak enak mulai muncul di hatinya disaat secara perlahan ia mulai mengenali siapa yang berlari tersebut.

disaat ia yakin bahwa itu sosok yang cukup horor baginya, ia lantas dengan cepat berlari menerobos mahasiswa maupun mahasiswi lain sambil mengucapkan maaf berkali kali.

"ANJING HAECHAN BERHENTI DULU"

"GAMAU, GUE TAU LO MAU NGAPAIN"

teriakan antara pria dan wanita yang asik berlari itu memenuhi suasana siang di kampus. membuat beberapa diantaranya terkekeh melihat suasana ini.

"RYU UDAHLAH, BESOK GUE GANTIIN GANTUNGAN KUNCI OM OM GEPENG LO ITU"

iya, itu ryujin yang berlari dengan asap mengepul diantara kepalanya karena menahan emosi. mau tau kenapa? karena ryujin baru tau dari renjun bahwa gantungan kesayangannya, levi ackerman hancur karena haechan yang tak sengaja melempar kunci ryujin saat adu perang dengan jaemin.

"CHAN BERHENTI ANJING"

"GAMAU"

aksi kejar-kejaran itu berlangsung cukup lama, membuat keduanya lelah dan sepakat untuk beristirahat sejenak dikantin karena terik matahari yang mengakibatkan mereka kehausan.

"gamau tau, lo ganti ya chan. gue baru bisa dapetin gantungan itu selama dua bulan, lo ancurin dalam dua detik" ryujin berujar dengan masam. ia masih menahan kesal apalagi melihat haechan yang dengan perasaan tidak bersalahnya itu duduk santai sambil bermain game.

"iye iye, ntar gue ganti. nah mba ryu, bagus mba mulai atur kapan kita bahas rapat perdana buat festival kampus yang semakin mendekat ini"

ryujin menghela nafas, "gue mau resign ajalah chan, cape"

"eits, jangan asal ngomong anak muda. lo andelan gue anjing ryu di bem, lo resign gue masuk rumah sakit mendadak"

"yaudah bagus, emang cocok lo di rumah sakit, rumah sakit jiwa lebih bagus"

"eh galak amat bu"

keduanya masih adu mulut. sudah biasa karena haechan dan ryujin sering dibilang tom and jerrynya bem, mengingat haechan yang banyak tingkah dan ryujin yang emosian.

saat ini, mereka duduk di salah satu kursi kantin kampus, sambil minum es teh yang ditraktir haechan -ini sebenarnya trik agar ryujin berhenti mengejarnya-

namun ketenangan yang didapatkan haechan tak bertahan lama, sebab saat ia baru saja meletakkan handphonenya di atas meja, rombongan anak bem lainnya ikut duduk di kursi kantin tempat ia dan ryujin duduk tadi.

"halo mas bro, eh ada mba ryujin. udah dipukul belum haechannya?" jaemin berseru senang melihat wajah haechan yang masam.

"na, lo gausah mancing haechan yang udah berasap itu kepalanya. bagus lo beliin gue siomay" jeno berujar sembari mengeluarkan lima puluh ribu dari dompet untuk ia berikan ke hadapan jaemin.

"eits, sisanya gue ambil" tanpa mendengar jawaban, jaemin langsung berjalan menjauhi kerumunan anak bem yang sedang duduk santai di kantin padahal sebenarnya sedang banyak pikiran alias stress di dalam otak.

"kebiasaan. btw, chan, ntar jadi rapat bahas kepanitiaan festival kampus?" jeno bertanya setelah duduk di tengah-tengah ryujin dan sunwoo.

"jadi, lo semua gaada alasan gahadir"

pawang [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang