11. Dia Teman Ceritaku

12 6 16
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Vito membawa Alma di warung tempat dia menongkrong. Jarak dari tempat tawuran dengan warung ini tidak lah jauh.

Jadi lebih baik Vito membawa Alma ke sini dan menunggu keadaan membaik.

Alma duduk di kursi panjang berbahan kayu dengan cat berwarna biru. Dia mengamati di sekelilingnya.

Vito sedang mengobrol dengan ibu penjaga warung. Sambil menunggu, Alma meniupkan luka pada sikunya.

"Nih lo obatin luka lo dulu." Vito duduk di depannya dengan memberikan kapas dan betadine.

"Ya," balas Alma mulai menyembuhkan lukanya.

Pertama kali Vito melihat luka garis-garis di telapak tangan Alma. Sepertinya itu bekas luka baru karena belum mengering.

Vito memandangi telapak tangan Alma dan hendak menyentuh luka itu. Tangan Vito di tepis kuat hingga dia mengaduh kesakitan.

"Ngapain lo?!"

Tatapan serius di lemparkan untuk Alma dari Vito. "Itu luka apaan Al? Atau lo cutting?"

Kedua alis Vito naik bersamaan, seolah mengintimidasi Alma.

Cewek itu enggan menjawab, dia merapatkan kedua tangan dan kepalanya menunduk melihat telapak tangannya.

Semalam dia sudah sangat stress dan hanya itu yang membuat Alma lega. Dia tahu dia salah karena melakukan hal seperti itu.

Susah juga untuk Alma tidak melakukan hal cutting tanpa sebab. Dia terluka dan butuh teman cerita.

"Alma, are you okay?" tanya Vito dengan nada selembut mungkin.

"Gue nggak bisa cerita sama lo, To. Gue nggak mau lo tahu tentang masalah hidup gue."

Alma masih bergeming tanpa membalas tatapan Vito.

"Alma?" panggil Vito dan Alma menggelengkan kepalanya.

"Gue enggak baik-baik aja."

Vito membenarkan duduknya dan menguasap wajahnya dengan satu tangan.

"Lo kalau ada masalah jangan lakuin hal kaya gitu Al, lo harus jauhin kebiasaan itu," ucap Vito.

Vito memegang tangan Alma yang terdapat garis-garis yang sudah memerah.

"Maaf, gue pegang luka lo," izin Vito mengusap pelan luka Alma.

Kita & Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang