08. Memberikan Yang Terbaik

11 7 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sepulang sekolah Vito tidak ikut Irfan dan Rozy ke tongkrongan. Demamnya itu semakin parah, di tambah tubuhnya juga tak kuat dan ingin beristirahat.

Sedari tadi Vito hanya tiduran di atas kasur. Dadanya sangat sesak dan kepalanya juga pening.

Selama ini memang makan dan tidur yang tidak teratur di tambah dia juga merokok mungkin itu alasannya.

Cowok itu mengambil ponselnya dan melihat story dari pacarnya. Bisa-bisanya di saat dia tumbang, pacarnya itu sedang jalan dengan cowok lain.

"Selingkuh di belakang gue, ketauan juga lo," ujar Vito.

"Kemarin, jalan sama cewek lain. Sekarang pacar gue juga yang lo deketin." Cowok itu menatap sinis cowok yang selfie bersama Gebby.

Vito capek, tidak ada seseorang yang mampu menemani saat dia butuh sandaran bahu, di saat dia lelah, di saat dia sedih. Tidak ada yang menemaninya.

Tetapi dia selalu doa kepada Tuhan supaya di kirimkan seseorang yang selalu ada untuknya dan mencintai dia dengan tulus.

Dia percaya tak selamanya dia akan seperti ini. Mungkin suatu hari nanti Tuhan akan membalas doanya itu.

Suara teriakan dari pagar membuat Vito bangun dari tidurnya. Dia berjalan keluar kamar dengan kepala yang sedikit pusing.

"Ya, ada apa pak?" tanya Vito saat membuka pagar.

Seorang satpam komplek datang dengan kantong plastik di tangannya.

"Ini ada kiriman makanan sama buah."

Vito menerima pemberian dari satpam itu. Melihat isi di dalamnya, ada sepucuk surat.

"Kalau boleh tahu, dari siapa ya pak?"

Satpam itu terkekeh. "Kata pengirimnya jangan sampai tahu, Den Vito. Intinya dia itu perempuan baik."

Vito mengangguk-angguk dan kembali menatap satpam di depannya. "Makasih pak."

"Iya, sama-sama." Satpam itu pergi dari depan rumah Vito.

Sebelum masuk, Vito sempat mengedarkan pandangannya ke segala arah di area depan rumahnya.

Dari jarak yang cukup jauh, perempuan itu tersenyum tanpa henti. Setidaknya dia bisa melihat keadaan cowok itu dan mengirimkannya makanan.

"Buat siapapun lo yang kirim ini, makasih. Tuhan akan membalas semua kebaikan ini," kata Vito lalu masuk ke dalam rumah.

***

Kita & Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang