15. Tidak Ada Kebahagiaan

8 5 14
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pukul 20.00 malam, Alma berada di ruang TV sambil memainkan ponselnya. Melihat foto-foto ia bersama Vito di pameran tadi.

Bundanya datang melihat Alma yang senyum sendiri menatap layar ponsel. Rasa curiga pun di mulai...

"Kenapa liat hape senyum-senyum gitu, kamu punya pacar ya?" tanya Sandra dengan mata menyipit.

Alma menatap Bundanya. "Engga Bunda."

"Masa sih, dari tadi salah tingkah enggak jelas Bunda perhatiin."

"Serius Bunda, Alma enggak pacaran. Nggak selamanya main hape senyum sendiri di kira pacaran," balas Alma.

"Tapi akhir-akhir ini nilai kamu menurun Kak. Guru tutor kamu kasih tau perkembangan kamu di semester ini."

"Kamu mulai malas untuk mengerjakan tanggung jawab kamu, tidak seperti di kelas sepuluh dan sebelas." Sandra menghembuskam napasnya.

"Aku engga malas untuk itu Bun, aku capek dan otak aku juga butuh istirahat bun." Alma bersuara.

Ada rasa sesak di dada Alma. Bundanya selalu menekankan perihal tentang nilai sedangkan kesehatan mental Alma itu ibarat nomor 2 bagi Bundanya.

"Iya, di kelas dua belas ini kamu emang sibuk engga ada waktu untuk istirahat. Bunda cuma ingin jangan sia-siakan apa yang Bunda dan Ayah berikan sama kamu."

"Setelah lulus, kamu bebas. Mau main kemanapun mau nongkrong juga gapapa. Asal kamu sekarang sedikit berjuang untuk nilai."

Alma menundukkan kepalanya dan membalas,"Iya bun."

"Tinggalkan dulu dunia percintaan, kamu harus kejar dulu dunia pendidikan."

Selepas berucap seperti itu Sandra menghidupakan layar ponselnya. Alma bersender pada sofa.

"Bunda boleh ngomong kaya gitu, tapi Bunda nggak boleh maksa Alma untuk berhenti mencintai seseorang." Alma mulai membela dirinya.

Sandra hanya diam seraya jarinya yang memainkan layar ponsel. Bundanya itu masuk ke dalam grup orang tua kelas XII IPA 2. Dan beberapa waktu yang lalu mereka mengadakan foto bersama Bu Susi wali kelasnya.

"Al, Bunda heran dari dulu sampai sekarang kalau foto kamu selalu deket Vito," celetuk Sandra.

Alma melirik dengan mengerutkan alisnya. "Kebetulan aja Bun."

"Dia suka sama kamu ya atau kamu yang suka."

"Bunda suka banget su'udzon deh. Alma sama Vito engga ada hubungan apa-apa cuma temen doang," jawab Alma.

Cewek itu berdiri dari duduknya dan hendak masuk ke dalam kamar.

"Udah lah, Alma mau ke kamar aja. Capek jawab pertanyaan Bunda nanti ujung-ujungnya malah Bunda semakin engga percaya sama Alma."

Kita & Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang