ninth

4.8K 571 10
                                    

Haechan membanting tubuhnya di kasur beralih mengambil ponselnya. Ia pun tengkurap dengan benda persegi itu di tangannya.

Setelah bosan memainkan game pou di ponselnya. Beralih ia membuka aplikasi itu. Masih kesal dirinya Kate sang kakak. Curhat mungkin bisa melegakan rasa kesal itu. Semoga saja.

Party Favour

Lee Pudu
Hyyng msh bangun?

Waterlemon
masih
ada apa?

Lee Pudu
hyung kau tahu?


Waterlemon
???

Lee Pudu
kakakku sangat menyebalkan


Waterlemon
Ada apa? apa dia berbuat jail?

Lee Pudu
Lebih dari Jahil!!!


Waterlemon
Coba ceritakan padaku

(inti ceeitanya tentang Haechan yang jengkel dengan sifat pelupa sang kakak)


Waterlemon
Hahahaha bisa begitu ya

Lee Pudu
Iya, aku sangat kesal


Waterlemon
Aku jadi penasaran denganmu

Lee Pudu
Aku juga begitu hyung
Ah tapi nanti kurang seru jika langsung tahu


Waterlemon
iya benar juga
kakakmu benar bersekolah di sana kan?

Lee Pudu
Iya


Waterlemon
baiklah

Lee Pudu
Ohiya hyung aku juga mau bercerita lagi.


Waterlemon
Silahkan

Lee Pudu
Tadi orang yang ku sukai berkunjung


Waterlemon
Benarkah?

Lee Pudu
yah walau dia hanya mencari kakakku


Waterlemon
Tak apa yang penting sudah bertemu

Lee Pudu
hum!


"Ahh aku lapar"

Haechan mendapati guncangan dari perutnya, lantas ia mematikan ponselnya beranjak dari kasur dan keluar kamar. Langkah kaki yang menuruni tangga sudah tak mendapati Mark di dalam rumahnya. Meninggalkan sang kakak tengah duduk santai dengan televisi yang menyala.

Tak ingin basa basi Haechan menuju dapur mencari makanan instan yang mungkin bisa ia masak. Tak banyak, hanya sayuran serta bahan lainnya yang berada di lemari pendingin.

Ia hanya memasak tteokbokki saja dengan banyak toping serta sayuran. Entah rasanya akan enak atau tidak ia tak perduli. Sekarang yang terpenting adalah makanan ada.

Jeno yang mencium harum masakan pun kini tergiur. Ia ikut keluar dari kamar mendekat ke arah sang adik yang tengah memasak.

"Hyung lapar?" tanya Haechan dengan lembut.

Di balas anggukan oleh Jeno.

"Masak sendiri sana!!!"

Jeno tersentak mundur, tiba tiba nada adiknya yang meninggi. Ia lupa sang adik tengah marah kepadanya, tapi dirinya saja tak tahu Haechan marah karena apa.

'dasar tak sadar diri'

"Kenapa sih chan?" tanya Jeno masih tetap berdiri di samping sang adik. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Coba hyung ingat sendiri!" Haechan mematikan kompor lalu sedikit mengaduk makanan di teflon itu agar bumbunya tercampur rata sempurna.

Jeno terdiam memikirkan yang di katakan Haechan. Sadar akan perbuatannya, Jeno menjentikkan jari. Tadi sore ia lupa menjemput sang adik di sekolah.

Hanya karena itu Haechan marah? Yasudahlah yang penting makanan itu sampai di perutku dulu. Batin Jeno.

"Maafkan Hyung ya Chan-ie" Jeno mencubit pipi berisi sang adik.

"Hm"

"Boleh hyung minta?"

"Itu di teflon masih" ujar Haechan menunjuk menggunakan dagunya.

Jeno menghela nafas lega. Beruntung sekali dirinya hari ini.

Oh benar, Haechan melupakannya sesuatu!

"Ponsel hyung tertinggal di tempat Renjun hyung" ujarnya tanpa menoleh.

"Hah? masa?"

"Yasudah kalau tak percaya"

Seketika itu juga Haechan sadar langkah cepat Jeno langsung berlari memasuki kamar kakaknya itu. Mengambil kunci mobil dan jaket lalu kembali ke lantai bawah. Ia bergegas menuju pintu depan sebelum sang adik menahannya. Tapi terlambat

"Hyung mau kemana? ini sudah malam" tanya Haechan dengan cepat.

"Ambil ponsel"

"Echan bilangin daddy nih?"

"Nanti ku belikan jajan" tak ingin basa basi Jeno memberikan sogokan.

"Call"




















to be continue

yuhuuu, tadi kembang apinya cantik cantik ya? sayangnya gak sempat foto :)
votemen ya my love💸

gak votmen, tidak ramah
✯☆☆☆☆
engga bercanda, tapi bohong.

Masih rumor, tp klo iyapun gpp sya hehe

Party Favour (Markhyuck) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang