eighteenth

4.4K 564 11
                                    

Ting tong!

"Loh Jaemin? ada apa nak?" benar, yang membukakan pintu bukan lah Haechan melainkan sang ibu. Ibu dari Lee Haechan tersenyum kepada Jaemin.

"Itu tante, Haechan nya ada?" Jaemin membalas senyuman sosok yang lebih tua.

"Ada, itu masih mandi dia. Ayo duduk dulu" ibu  Haechan mempersilahkan Jaemin untuk masuk. Jaemin pun dengan senang hati menerima tawaran dari si pemilik rumah. Jaemin mengambil duduk di ruang tamu.

Meminum minuman yang tadi di beri oleh ibu dari temannya itu sembari menunggu Haechan menyelesaikan acara mandinya.

Tak lama Jaemin mendapati Haechan menuruni tangga dari lantai atas.

"Jaem ayo" di balas anggukan oleh Jaemin.

Setelah itu Haechan pamit untuk keluar bersama Jaemin. Dan untung saja ibunya tahu bahwa Jeno sendiri lah yang tak ingin adiknya ikut kelulusan, jadi sang ibu mengijinkan Haechan untuk pergi.

Singkat cerita mereka telah sampai di kedai itu. Memesan menu favorit di sana, walau di bilang cukup mahal tapi Haechan dan Jaemin tak masalah. Toh mereka juga mendapatkan timbalan kenyang dengan makanan yang lezat.

Usai makan mereka sedikit bercengkrama, lalu Haechan dan Jaemin fokus kepada ponsel masing masing. Jaemin yang ribut karena kelompok tugasnya belum sama sekali menyelesaikan satu pun. Sedangkan Haechan gabut tak tahu harus apa.

Haechan membuka kembali aplikasi party favour. Entahlah Haechan masih saja tertawa membaca nama aplikasi tersebut.

Waterlemon
Apa kamu jadi ikut kakakmu di acara kelulusannya?

Lee Pudu
Ah iya aku lupa memberi tahu hyung
aku tak ikut di acara itu

Waterlemon
Ehh! adikku juga tidak

Lee Pudu
HAH?! BENARKAH?

Waterlemon
Iya benar

Lee Pudu
Pergi kemana adik hyung?

Waterlemon
Aku tak tahu

Lee Pudu
Aku jadi bimbang sebenarnya kita benar benar satu keluarga atau bukan.

Waterlemon
Baiklah sekarang kamu di mana?

Lee Pudu
Di kedai Ramen **** di Jalan *****

Waterlemon
Itu baru? aku tak pernah dengar

Lee Pudu
Iya
Temanku yang tahu
Aku di ajak

Waterlemon
Oke nanti setelah ini selesai aku kesana
Tunggu di situ jangan bergerak

Lee Pudu
Jam berapa kira kira?

Waterlemon
Nah itu, aku tak tahu

Lee Pudu

Baiklah ku tunggu, tapi jangan lama lama

Waterlemon
Oke

----------------------------------



Di sisi lain Jaemin.

Mark hyung 🐯

Jaem

Yoi?


Dimana?

Kepo


Di tanya betul betul di jawab bercanda😑

Kenapa tumben hyung tanya


Jawab saja

Kedai Ramen
Ada apa?


Lokasi?

Jalan *****


😱
hyung mau ke sana

Hah?! untk apa?


hyung jemput

Memangnya acara hyung sudah selesai?


Iya ini sepertinya hampir selesai

Gak capek?


Aku lapar
Sekalian saja menjemputmu
Dari pada naik bus uangmu di tabung saja

Oke

"Chan" Jaemin memulai pembicaraan. Haechan bergumam sebagai jawaban, namun masih fokus dengan ponsel di tangannya.

"Mark hyung mau kemari" Haechan yang tak terlalu fokus hanya mengangguk sebagai jawaban. Haechan beralih fokus kembali kepada dimsum mereka yang belum habis.

Kemudian memakannya.

"Kalau kau mau pulang, duluan saja. Aku tak apa"

"Eh, iya... aku juga sedang menunggu temanku kok" balas Haechan usai menelan makanannya.

"Ohh Oke"

Mereka pun masih tetap menunggu di sana, Haechan dan Jaemin setiap makanan di meja mereka habis pasti akan memesan lagi. Tak apa ini sudah menuju siang hari sekalian mengganjal perut.

Kling kling!

"Hyung!" Jaemin melambaikan tangan saat sosok kakaknya sudah terlihat memasuki pintu kedai. Mark yang tadinya mencari Jaemin kini mendekat ke arah adiknya itu.

"Maaf menunggu lama"

"Tak apa, sini duduk dulu" Jaemin bergeser untuk memberi ruang sang kakak duduk. Mark pun duduk kini menjadi berhadapan dengan Haechan.

"Haechan di sini?" tanya Mark menanyakan Haechan sembari meletakkan ponsel dan hoodie nya.

"Iya hyung, aku ikut Jaemin hehe"

"Ohh"

Akhirnya Mark memesan kembali beberapa makanan dan minuman, namun kali ini Jaemin serta Haechan tak memakannya. Mereka sudah terlalu kenyang dengan makanan sampingan tadi dan tentu saja ramen dengan porsi sedang.

Sembari menunggu pesanan, Mark menyalakan ponselnya. Ia mengetikkan jari di benda pipih itu.

"Haechan" panggil Jaemin yang tadinya masih fokus kepada ponselnya.

"Heum?" Haechan bergumam mendongak menatap temannya ini.

"Dimana temanmu?"

"Entahlah" Haechan mengendikkan bahunya, lalu melirik arah luar kedai.

Mark menyeringit kan keningnya mendengar percakapan sang adik dengan temannya.

Mark menjadi curiga, ia membuka aplikasi party favour  menekan icon pesan di sudut kanan bawah. Ia mengetikkan beberapa pesan, hanya pesan singkat saja. Tak lama...

Ting!

"Hah?!" 

Itu Mark.

Jaemin dan Haechan seketika menoleh ke arah yang lebih tua. "Hyung ini kenapa?"



Mark membuka suara.

"Haechan"

"Ya?"























"Aku sudah di sini"


Party Favour (Markhyuck) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang