PROLOG

17.3K 1.4K 55
                                    

HAPPY READING


00.00 AM

Tengah larut dua anak remaja yang baru saja pulang, seorang pria memapah tubuh kembarannya yang sudah tidak sadarkan diri karna kebanyakkan minum. "Nyusahin lo, mana berat banget lagi. Lo makan apa sih cell? Besi?" bisik Ardhan dengan kesal.

Pria itu berjalan masuk ke dalam rumahnya yang sudah sangat gelap, semua lampu di mati kan. Kedua orang tuanya yang sudah pada tidur pasti nya, Ardhan berjalan menuju lift rumah lalu membawa kembarannya ke kamar.

Ardhan mendengus kesal karna Marcella terlalu banyak minum hingga mabok, untung saja Ardhan tidak terlalu banyak minum, ia hanya sekedar menikmati club malam bersama teman-temannya.

Saat pintu lift sudah terbuka Ardhan pun keluar dengan langsung menggendong tubuh mungil kembarannya.

Baru saja keluar dari dalam dirinya di kejutkan dengan kedua orang tua nya yang sudah berdiri di depan kamar mereka berdua dengan berkacak pinggang. Agnes menatap kedua anaknya dengan tajam, sedangkan Melvin menggelengkan kepalanya lalu mengambil alih Marcella dan membawanya ke dalam kamar.

Ardhan menggaruk tekuk leher yang tidak gatal ketika di tatap tajam oleh sang mommy.

Agnes tersenyum manis. "Kenapa baru pulang? Sudah jam berapa ini?" tanya Agnes dengan lembut.

"Oh itu mom, tadi Ardhan sama Cella tuh kerja kelompok di rumah temen," jawab Ardhan gugup.

Agnes menghampiri putranya lalu menarik daun telinga anak itu, wanita itu menatap tajam anaknya. "KERJA KELOMPOK APA JAM DUA BELAS MALAM? KAMU PIKIR MOMMY BISA DI BOHONGIN?" ucap Agnes dengan galak.

"Aduhhh sakit mom, suer tadi kita kerja kelompok kok. Cuman... Mampir ke club hehehe." Ardhan mengeluarkan tawanya yang membuat sang mommy melotot.

Melvin menghampiri anak dan istrinya. "Udah nes, besok aja kita sidang mereka. Ini udah malam, nggak enak kalo di denger sama para maid," cela Melvin yang membuat Ardhan tersenyum senang.

Agnes melepaskan jewerannya lalu menatap anaknya dengan datar. "Masuk ke kamar! Jangan pikir semuanya selesai ya, mom sama dad bakal sidang kamu dan kembaran mu besok!" tegas Agnes yang langsung pergi kembali ke dalam kamarnya.

Melvin menggelengkan kepalanya lalu menatap putranya. "Tidur sekarang, ganti baju dulu tapi." Ardhan mengangguk pelan sebagai jawabannya.

"Yaudah dad, Ardhan tidur dulu ya. Good night daddy," ucap anak itu yang langsung pergi meninggalkan daddy nya.

Melvin tersenyum tipis. "Night too son."

Ardhan masuk ke dalam kamarnya, pria itu merebahkan tubuhnya di atas kasur nya yang empuk dan besar. Ardhan memejamkan matanya lalu perlahan mulai tertidur dengan pulas tanpa berganti baju atau membersihkan tubuhnya yang lengket.

Di dalam kamar Agnes duduk di pinggir ranjang nya. Tidak lama suaminya masuk ke dalam dan menghampiri wanita itu, Melvin melirik kearah istrinya.

"Kenapa sayang?" tanya Melvin lembut.

Agnes menghela nafasnya dengan kasar. "Aku nggak tau lagi vin sama anak-anak, ini udah ke sepuluh kali nya kita di panggil ke bk karna ulah mereka," ucap Agnes yang pusing.

Melvin membawa istrinya ke dalam pelukannya. "Sayang, sikap mereka yang kayak gitu karna menurun dari kita bukan? Sikap nakal mereka, bahkan yang hobby clubbing seperti kita dulu," bisik Melvin lembut.

"I know, cuman mereka selalu buat ulah loh. Kemarin mereka palak adek kelas, palak adek kelas vin astaga. Apa uang jajan mereka kurang? Sampe palak adek kelas loh."

"Ya sudah lah sayang, kita bahas lagi besok gimana? Ini udah malam dan besok aku harus ke kantor."

Agnes mengangguk pelan, wanita itu pun merebahkan tubuhnya di kasur. Melvin mengelus kening Agnes dengan lembut lalu mencium kening wanita itu. "Night," bisik Melvin.

"Too"

Melvin pun ikut merebahkan tubuhnya di samping istrinya, pria itu memejamkan matanya dan masuk ke dalam alam mimpi.

••••••

Jangan lupa follow @amlanrl #wattpadadmla_

See you next part!

TROUBLEMAKER TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang