TROUBLEMAKER TWINS 20

7.8K 785 243
                                    

HAPPY READING!


••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Apa benar kalo Cella di perkosa dua tahun lalu?" tanya Sagara kepada Amanda yang ada di sebelahnya. 

Pria itu sedang bersama dengan Amanda di sebuah cafe yang tidak jauh dari rumah gadis itu. Ardhan dan Angkasa sudah pulang, ini hanya karna Amanda meminta untuk di temenin oleh pria itu. Sampe sekarang mereka masih kepikiran dengan mimpi Amanda, apa benar dengan mimpi Cella yang di perkosa?

Amanda menggeleng pelan. "Gue juga nggak tau, tapi mimpi itu seakan-akan nyata." Sagara melirik kearah sahabatnya yang terus melamun sejak tadi.

"Dua tahun lalu, seinget gue kalo kita tuh dulu lagi party kelulusan kan? tapi seinget gue juga kalo Cella ada sama kita terus," ucap Sagara.

"Nggak. Cella ke pisah sama kita, dia pulang duluan waktu itu. Dan gue inget banget kalo kata Ardhan dia tuh baru pulang besok siangnya pake hoodie, sedangkan pas party kan Cella pake dress tanpa lengan," ujar Amanda menatap Sagara.

Sagara terdiam, dia mencoba mengingat semua kejadian dua tahun lalu. Bahkan dia saja tidak ingat kejadian yang baru-baru terjadi, apalagi ini? Sagara memang cepat lupa, makanya sangat sulit untuk mengingat kejadian dua tahun yang lalu.

Amanda mengeluarkan sebuah kertas yang tadi dia temukan di gudang ketika ada yang melemparkan sebuah batu. "Baca, gue dapet ini pas tadi di gudang. Secara tiba-tiba aja kaca jendela pecah, dan ketika gue keluar malah nggak liat siapa pun disana," jelas Amanda.

Sagara membaca tulisan yang ada di dalam kertas tersebut, mata Sagara tidak sengaja melihat tulisan di pojok bawah, namun, sangat kecil banget tulisannya. "Nda, lo bawa kaca pembesar?"

"Bawa, kenapa emangnya?"

"Mana sini, ada tulisan di pojok bawah, tapi kecil banget."

Amanda mengerutkan keningnya lalu memberikan kaca pembesar yang dia bawa. Sagara menerima benda tersebut, ia mengarahkan kepada tulisan yang sangat kecil yang terdapat di pojok bawah.

Kedua nya membaca tulisan kecil tersebut yang kini sudah terlihat jelas. "Cella udah mati!"

Sagara dan Amanda saling melemparkan tatapan, kedua remaja terkejut bukan main membaca tulisan itu. "Jangan-jangan ini dari orang yang udah bunuh Cella," gumam Sagara.

Entah kenapa Amanda ingin sekali menatap kearah sekitar cafe, dia merasa ada yang memantau dirinya dengan Sagara. Seketika tubuh Amanda mematung melihat sahabatnya yang sudah tiada berdiri di pojokan cafe yang tidak jauh dari tempat dia duduk.

Amanda menyenggol lengan Sagara, pria itu melirik kearah Amanda. "Ada Cella," katanya dengan menunjuk kearah pojok cafe.

Sagara mengikuti arah tunjuk Amanda dan terkejut melihat kembaran dari sahabatnya sedang berdiri di pojokan dengan menatap mereka. "Cella? kasih tau kita, siapa yang bunuh lo, apa yang harus kita lakuin supaya lo tenang?" ucap Sagara lembut.

Bayangan Cella secara tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Gue rasa tadi Cella bukan natap kearah kita, tapi natap ke orang yang bunuh dia. Karna tatapan nya benar-benar nyeremin banget, kek bukan Cella gitu."

"Semarah-marahnya Cella, tatapan dia nggak setajam tadi," sambung Amanda.

Sagara menatap kearah seluruh penjuru cafe dan melihat ada seorang gadis yang menggunakan dress baru keluar dari dalam cafe. Dia berpikir kalo orang itu adalah gadis tadi, karna memang hanya ada mereka bertiga di dalam cafe ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TROUBLEMAKER TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang