TROUBLEMAKER TWINS: 09

4.2K 594 60
                                    

HAPPY READING!


•••••••••••••••••••••••

Author POV

Agnes menatap kearah seorang gadis yang tengah tertidur di atas brankar, ia melangkahkan kakinya mendekati brankar gadis itu dengan perlahan. Melvin memperhatikan istrinya yang tenggah mengelus rambut Aurel yang tertidur di atas brankar dengan pulas, Ardhan juga memperhatikan sang mommy dengan bingung.

"Dia cantik, dia baik. Hanya orang bodoh yang menolak gadis sebaik Aurel, padahal gadis itu sudah berkorban nyawa demi orang yang salah," sindir Agnes.

Ardhan menelan ludahnya dengan kasar, dirinya tau jika sang mommy sedang menyindir dirinya. "Maaf mom," ucap Ardhan pelan.

"Untuk apa minta maaf sama mommy? minta maaf kepada Aurel, kamu nggak malu? dia sudah rela mempertaruhkan nyawa nya demi menyelamatkan kamu dari kebakaran tadi."

"Kenapa kamu bisa bersikap seperti ini kepada Aurel? karna pakaian dia yang ketat?" Ardhan terdiam lalu mengangguk pelan.

Agnes terkekeh pelan. "Kamu tidak bisa melihat seseorang dari segi penampilan," ucap Agnes.

Melvin mendekati istrinya dan mencoba menenangkan istrinya itu, Agnes menarik nafasnya dengan dalam. Wanita itu memilih untuk keluar dari ruangan dan diikuti oleh Melvin di belakangnya, Ardhan menatap kepergian orang tuanya.

Ardhan membuang nafasnya dengan kasar, pria itu melirik kearah Aurel sekilas.

Di luar ruangan Agnes menatap putrinya yang sudah terbangun, orang dari Angkasa menghampiri mereka. "Aku pamit ya nes? kalo ada apa-apa kabarin aja ya," ucap seorang wanita.

Agnes mengangguk pelan. "Hati-hati Ghea," kata Agnes.

Ghea mengangguk pelan, wanita itu pergi dari hadapan teman masa sma nya bersama dengan suami dan kedua anaknya itu. Yeah, Angkasa dan Alvaro adalah anak dari Ghea bersama dengan seorang pria keturunan Belanda. Ghea menikah setelah dirinya kembali dengan keluarga kandungnya, dan tidak lama ia bertemu dengan ayah dari Angkasa dan Alvaro.

Aldart Abimanyu, pria keturunan Belanda yang menjadi suami dari Ghea. Mereka menikah tanpa memberitahu siapapun, bahkan Ghea baru pindah kembali ke Indonesia saat kedua anaknya sudah sekolah dasar. Dan itu pun karna Aldart harus mengambil alih perusahaan yang ada di Indonesia.

Agnes menghampiri putrinya lalu mengelus rambut Cella lembut. "Kamu gapapa sayang?" gadis itu hanya mengangguk pelan saja.

Melvin menatap istri dan anaknya, pria itu duduk di sebelah Agnes. "Orang tua Aurel mau kita kabarin?" ucap Melvin.

Agnes menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, kita suruh Ardhan saja yang ke rumah gadis itu untuk menghantarkan Aurel pulang." Melvin mengangguk paham.

"Emang dia nggak di rawat mom?" tanya Cella kepada sang mommy.

"Nggak sayang, dia bakal pulang nanti malam kok," jawab mommy.

Cella mengangguk paham, gadis itu menyenderkan kapalanya di pundak sang mommy. Agnes yang paham jika anaknya masih mengantuk, sangat terlihat jelas dari mata anaknya itu.

Agnes mengelus rambut Cella lembut. "Ayo pulang, biarkan saja kembaran mu."

Melvin mengerti maksud ucapan istrinya, putra mereka yang pasti akan kena hukuman karna telah membuat anak orang menangis. Pria itu juga setuju, karna sudah dalam perjanjian kalo Ardhan menyakiti hati seorang gadis maka akan di berikan hukuman.

TROUBLEMAKER TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang