TROUBLEMAKER TWINS: 01

12.6K 1.2K 145
                                    

HAPPY READING!
.
.

Tok tok tok

Suara ketokan pintu kamar dari luar. "Cella ayo bangun, kamu nggak mau terlambat lagi ke sekolah? ayo bangun," ucap seorang wanita dari luar kamarnya.

Agnes mengerutkan keningnya dengan bingung, tidak ada sahutan apapun dari putrinya. Ardhan yang melihat mommy nya di depan pintu kamar kembarannya, anak itu menghampiri sang mommy nya. "Biar aku aja mom yang bangunin sih Cella," celetuk Ardhan yang di anggukkin oleh mommy nya.

Ardhan membuka pintu kamar kembarannya, pria itu melihat kembarannya yang masih tertidur nyenyak di atas kasur. Ardhan mengeluarkan smirknya, pria itu mengambil gelas yang berisikan air yang terletak di atas nakas.

Ardhan pun menyiram kembarannya dengan air yang ada di dalam gelas ke wajah kembarannya. "KEBAKARAN! WOY CELLA BANGUN, RUMAH KITA KEBAKARAN!" teriak Ardhan tepat di kuping telinga adiknya.

Cella tersentak kaget dan langsung bangkit dari kasurnya dengan kesadaran yang belum terkumpul semua. "MOMMY, DADDY TOLONG. AAA ALBUM-ALBUM CELLA, WEH TOLONG KEBAKARAN," jerit Cellla dengan kencang.

Ardhan yang tak dapat menahan tawanya pun langsung pecah melihat komuk kembarannya, Marcella menatap kearah kembarannya yang tertawa dengan kencang. "ARDHAN SIALAN!!!" pekik gadis itu dengan kencang.

Cella turun dari kasurnya lalu memukul-mukul dada kembarannya dengan kuat. "Sialan banget ya lo, bisa-bisanya banguni gue denga cara kayak gitu," ketus Cella. Ardhan berhenti tertawa lalu mengeluarkan senyuman mengejeknya, pria menjulurkan lidahnya lalu pergi dari kamar kembarannya dengan cepat.

Cella mendengus kesal, gadis itu pun masuk ke dalam kamar mandi dengan menghentak-hentakan kakinya. masih pukul setengah enam tapi mansion keluarga Kendrick sudah sangat rame karna kelakuan anak kembar itu.

Sedangkan di lantai bawah Agnes dan Melvin menggelengkan kepala mereka karna tingkah anak mereka. setiap pagi selalu di awali dengan teriakan putri bungsu mereka, entah karna ulah putra sulung mereka atau tidak karna kesiangan.

Agnes menghampiri suaminya lalu membenarkan dasi pria itu dengan benar. "Setiap pagi selalu di awali dengan teriakan anak-anak, mereka berdua tidak pernah akur," celetuk Agnes dengan menggelengkan kepalanya.

Melvin tersenyum tipis lalu menarik hidung mancung istrinya. "Namanya juga anak-anak, kalo nggak ribut kan sepi sayang,"ucap Melvin lembut. Agnes mengangguk pelan, lalu duduk di samping suaminya.

Berapa menit kemudian kedua anak mereka turun ke bawah dengan seragam sekolah mereka, Cella dan Ardhan dengan terburu-buru. lalu kedua anak itu pun duduk di tempat masing-masing, Cella mengambil sendok lalu memukul tangan kembarannya.

Ardhan menatap kembarannya dengan sinis. "Sakit woy," ketus pria itu.

"APA?! MAU MARAH? SINI," ucap Cella dengan menunjukkan sendok makannya.

ekhmm, kedua anak itu menatap kearah orang tua mereka yang menatapnya dengan tajam. Ardhan dan Cella hanya mengeluarkan senyuman tanpa dosa mereka, Agnes menaikan sebelah alisnya dengan menatapnya datar.

Ardhan dan Cella saling melemparkan tatapan, mereka saling ngebatin.

"Duh dhan, pasti mommy mau sidang kita," batin Cella.

"Pasti lah, apalagi kemarin lo mabok," balas Ardhan.

Agnes menatap datar kedua anaknya. "Kenapa bicaranya lewat batin? kenapa nggak secara langsung?" ucap mommy mereka dengan datar.

Kedua anak remaja itu menggelengkan kepala mereka, Ardhan dan Cella tersenyum manis. "Duh mommy cantik banget gak sih dhan? pasti mau nongki sama aunty Jena ya? oh atau mau honeymoon sama daddy?" kata Cella.

TROUBLEMAKER TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang