TROUBLEMAKER TWINS: 05

5.6K 701 57
                                    

HAPPY READING!
.
.
.

••••••••••••••••••••••••••••••••••

16.00 PM

Seorang gadis memasuki rumah nya dengan di ikuti kembarannya yang ada di belakang, kedua remaja itu yang baru saja pulang dari sekolah mereka terkejut melihat dua orang yang mereka kenalin sedang duduk di ruang keluarga. 

Cella menjatuhkan tas ranselnya di lantai. "OPA, OMA!!!" pekik Cella yang langsung berlari memeluk opa dan oma nya.

Navya dan Samuel tersenyum lalu memeluk twins yang baru saja pulang sekolah, Cella melepaskan pelukannya. "Kalian kok nggak ngabarin kita kalo mau pulang?" 

Ardhan mengangguk setuju. "Bener tuh, kan kita bisa jemput kalian," timpal Ardhan.

Samuel melirik kearah putrinya. "Apa kamu tidak kasih tau mereka sayang?" Agnes menggelengkan kepala nya lalu bangkit dari duduknya. "Sengaja pa, kalo mereka tau kalian mau kesini pasti akan bolos sekolah. Ardhan dan Cella masih masa hukuman," ucap Agnes.

"Loh, memang nya mereka kenapa? kok di hukum?" tanya Navya dengan mengelus rambut twins.

Ardhan dan Cella hanya menampilkan senyuman mereka saja, belum sempat Agnes menjawab tapi kedua anak itu sudah langsung kabur dari ruang keluarga yang membuat mereka menggelengkan kepala.

Navya dan Samuel terkekeh pelan, sikap twisn sangat mirip dengan mommy mereka ketika ingin di intro grasi. tidak jauh beda dengan Melvin juga, sikap badgirl dan badboy twins sangat turun dari kedua orang tua mereka.

Cella membuka pintu kamarnya, gadis masuk ke dalam kamar dan langsung mengunci pintu tersebut. Cella melangkah kan kakinya menuju meja belajar nya, ia mengambil satu figura foto yang dimana foto dirinya dengan Angkasa.

Ia tersenyum melihat kedekatan dirinya dengan Angkasa, tiba-tiba setetes airmata nya jatuh membasahi pipi nya ketika mengingat perkataan dirinya tadi di koridor. "Apa gue bisa jauh dari lo? jauh dari sahabat gue sendiri? gue nggak bisa jauh dari lo. Tapi, gue nggak mau di tuduh lagi ngerusak hubungan orang. dan sekarang, gue udah balik ke Alvaro walaupun gue sendiri kurang yakin untuk menerima dia lagi," ucap Cella.

"Gue harap lo nggak benci sama gue, gue nggak mau hubungan persahabatan kita rusak," sambung Cella.

Cella meletakkan kembali figura foto itu, ia mengelap airmata nya agar tidak ada orang yang tahu kalo dirinya habis menangis. Karna orang-orang, dan keluarga nya tidak pernah lihat Cella menangis. yang mereka tau kalo Cella anak yang sangat kuat.

Sedangkan di tempat lain Angkasa berada di bandara untuk menjemput abang nya yang secara tiba-tiba pulang dengan mendadak. pria itu menatap sekitar bandara yang sangat rame, mata Angkasa tertuju pada seorang pria yang memakai jaket hitam dengan membawa koper berukuran sedang.

"Bang Varo!" panggil Angkasa dengan sedikit berteriak.

Seorang pria yang namanya di panggil pun langsung mencari sumber suara tersebut, pria itu melihat adiknya yang melambaikan tangannya pun langsung menghampiri adiknya. Angkasa memeluk abangnya dengan erat.

"Welcome back to Indonesia bang," bisik Angkasa.

Alvaro melepaskan pelukannya lalu mengacak-acak rambut adiknya. "Tambah tinggi ya adek gue, bagus deh. Jangan pendek-pendek, nanti nggak ada cewe yang mau sama lo," ucapnya.

Angkasa mendengus kesal. "Terus aja, mentang-mentang udah balikan sama Cella gitu ya lo sama gue," kesal Angkasa.

"Oh ya lupa gue, yuk balik. gue mau ketemu sama cewe gue, kangen banget sama dia," ucap Alvaro dengan tersenyum.

TROUBLEMAKER TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang