11. Cakrabuana

386 72 832
                                    

⚠️ Perhatian detail yang ada di part ini, karena banyak poin yang ada di beberapa bagiannya ⚠️

🌼Happy Reading 🌼

~~~

Butiran kristal dari langit turun membasahi permukaan bumi yang sepi di jejaki oleh para penghuninya. Deru angin kencang yang menabrak jendela dan gemuruh yang saling bersahutan di malam nan dingin itu, tak membuat seseorang yang masih terjaga di tengah malam untuk kehilangan fokusnya barang sedikitpun. Bahkan dirinya sekarang sedang bertelepon dengan seseorang.

"Jaya, lu belum tidur, kan?"

"Hmm, masih ngerjain tugas nih. Kenapa?"

"Gua mau nanya soal 'itu'. Bisa gak lu tanyain sama Abang lu?"

"Bisa aja sih, tapi lu udah yakin nih? Dah lu pikirin mateng-mateng?"

"Insyaallah udah, Jay. Setidaknya gua mau coba dulu."

"Udah mikir resikonya bakal kayak apa?"

"Udah sih, cuma gua ga terlalu mikirin itu, Jaya. Yang jelas sekarang gua mau coba dan nantangin diri gua."

"Ya udah, yang jelas kita coba dulu aja ya. Hasilnya nanti cuma Allah yang tau, kita manusia ni cuma bisa berusaha dan berdoa."

"Bener Jay, serahin sama Allah aja."

"Oke, kalo gitu besok gua tanya sama Abang gua ya. Ntar gua kabarin secepatnya sama lu."

"Siap! Makasih banyak, Jay. Lu dah banyak banget bantuin gua."

"Cuma ini yang bisa gua bantu, Julian. Selebihnya tergantung sama lu aja, yang jelas jangan berhenti di tengah."

"Insyaallah gua ga bakal berhenti, tapi gak tau nanti. Kita liat aja perkembangannya."

"Ya udah, gua mau tidur dulu. Dah jam satu malam ini woi, baru nyadar gua!"

"Gak usah teriak gitu! Kaget gua!"

"Sorry Yan, gua gak sengaja. Hehe."

"Gak papa, ya udah tidur sana. Besok sekolah, gua juga mau tidur nih. Capek abis bikin tugas."

"Udah kelar tugas lu, Yan?"

"Udah dong, dari tadi juga. Kenapa? Mau nyontek lu?"

"Hehe, tau aja lu."

"Cepet dateng ke sekolah besok, salin di kelas aja. Dah, gua ngantuk. Assalamualaikum."

"Siap Juragan! Selamat tidur anak ayam, Waalaikumsalam."

"Kampret lu Jaya!"

Tuut tuut tuut...

"Lah? Dimatiin... Dasar Jaya, ngeselin!"

Julian meletakkan handphone-nya di atas meja belajarnya, merapikan buku-buku pelajaran yang berserakan di atas meja itu dan memasukkannya ke dalam tasnya. Setelah memastikan semua keperluan sekolahnya lengkap, Julian beranjak naik ke tempat tidur, membaca doa sebelum tidur sebelum kedua netranya tertutup rapat.

🌼🌼🌼

Kicauan burung menyelinap masuk ke telinga seorang remaja yang kini tengah bersiap-siap. Julian sudah rapi dengan seragam sekolahnya, padahal waktu baru menunjukkan pukul 06.00. Anak itu memutuskan untuk pergi ke sekolah lebih awal karena sudah berjanji pada Jaya untuk memperlihatkan tugasnya.

Maaf Dari Julian - Park Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang