5. Noval Dan Jiwanya

578 119 606
                                    

Vote and comment please

Attention ⚠️
Tolong diingat alurnya biar gak bingung dengan ceritanya ya ^^

🌼 Happy reading 🌼

10 Tahun Sebelum Kejadian

Kediaman keluarga Pak Burhan sedang aman damai di hari Minggu. Kicauan burung di pagi hari terdengar merdu sebagai pembuka hari yang tampak begitu cerah.

Bu Mentari tengah sibuk di area kekuasaannya yang tak lain adalah dapur tercinta. Sedangkan ketujuh anaknya kini tengah berkumpul di halaman belakang rumahnya.

"Bundaa... Kak Noval dan yang lain  mana?" Julian kecil baru saja menghampiri sang ibunda yang tengah memasak sarapan.

"Mereka ada di kolam, sayang" jawab Mentari sembari tersenyum pada anak bungsunya.

"Kalau gitu aku ke kolam dulu ya bunda."

"Iya, jangan lari-lari Ian. Hati-hati lantainya basah."

Mentari tersenyum kecil melihat anak bungsunya itu melompat kegirangan menuju ke halaman belakang rumah.

Julian kini tengah berlari kecil menuju kolam renang yang ada di halaman belakang rumahnya. Anak kecil itu mendapati kakak-kakaknya yang tengah berkumpul disana sambil bermain air.

"Bang Mahe!" Panggil Julian kecil girang.

"Sini dek! Kita main air bareng!" Sahut Hendra sambil melambaikan tangan pada sang adik.

Julian pun berjalan cepat menuju ke kolam renang. Julian dipakaikan ban renang berbentuk donat oleh Hendra sebelum masuk ke kolam, karena anak itu belum bisa berenang sendiri. Sementara Noval dan Revan hanya memperhatikan kelima saudaranya yang tengah asyik berenang dari bangku santai yang ada di tepi kolam.

"Jangan berenang lama-lama, bentar lagi kita bakal pergi!" Ucap Marvin mengingatkan adik-adiknya.

"SIAP BANG!" Jawab mereka serempak.

"Lu gak ikut berenang, Val?" Revan mengalihkan perhatiannya pada Noval yang duduk di bangku sebelahnya.

"Gak kak, gua lagi malas main air. Kakak lagi gambar apa?" Tanya Noval balik yang kini sedang mengamati kakak keduanya itu yang sedari tadi sibuk dengan alat lukisnya.

"Cuma gambar pemandangan." Jawab Revan sambil memperlihatkan gambarnya pada Noval.

" Jawab Revan sambil memperlihatkan gambarnya pada Noval

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*hasil gambar Revan

"Wuih, keren kak! Kapan-kapan lukis gua dong kak!"

"Haha, boleh. Kalo skill gambar kakak udah meningkat, ntar kakak coba gambar kamu deh."

"ANAK-ANAK! AYOK MASUK! SARAPAN UDAH SIAP!" Suara teriakan sang bunda langsung menghentikan aktivitas ketujuh saudara itu.

Maaf Dari Julian - Park Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang