=
Hari kedua sekolah setelah liburan.
Leandra dan ketiga temannya sedang beristirahat di kantin belakang. Karena kantin utama itu sangat ramai, jadi mereka memilih istirahat di kantin belakang. Mayoritas yang ada di kantin belakang itu anak laki-laki.
"Lo bertiga mau pesen apa?" tanya Jisa.
"Ayam geprek sama es teh manis." jawab Jennifer, Jisa mengangguk lalu menatap Rosie dan Leandra bergantian.
"Kalian berdua?"
"Samain aja ama si J." jawab Rosie.
Jisa mengacungkan jempolnya lalu pergi memesan. Selagi menunggu Jisa kembali dengan pesanan mereka. Rosie dan Jennifer berbincang-bincang soal perawatan wajah. Sedangkan Leandra hanya diam menyimak obrolan kedua temannya.
Ketiganya terkejut saat mendengar suara gaduh dari arah pintu masuk kantin. Ternyata itu teman sekelas Rosie dan Leandra. Dan ada si anak baru juga yang bergabung dengan mereka.
"Anak kelasan lo rusuh banget." ujar Jennifer.
"Emang! Eh lo tau ga, ada anak baru tau di kelas gue. Cakep banget! Tuh orangnya yang itu." ucap Rosie sambil menunjuk Jeffie.
"Mukanya kek ga asing."
"Lo udah pernah liat kali dimana gitu."
Jennifer menggebrak meja, membuat Rosie dan Leandra terkejut. Leandra mendengus kesal, sedangkan Jennifer terkekeh-kekeh.
"Iya bener! Itu orang sering muncul anjir di TV. Nama dia Jeffie Ardiansyah bukan?"
Rosie mengangguk semangat.
"Kan! Dia itu anak pengusaha, semua keluarganya tuh sultan. Rata-rata profesi keluarga besarnya tuh pengusaha, ada juga yang jadi artis dan lain-lain. Dan waktu itu ada berita, anak bungsu alias adeknya si Jeffie itu meninggal."
"Hah? Serius lo?" tanya Rosie.
Leandra yang awalnya tidak tertarik langsung melirik Jennifer. Entah kenapa dia jadi gelisah. Telinganya bersiap mendengarkan cerita temannya itu.
"Iya! Ditemuin di jalanan sepi gitu, katanya tabrak lari. Tapi pelakunya belum terungkap." jawab Jennifer, Rosie mengangguk paham.
Lain lagi dengan Leandra yang terkejut tapi gadis itu berusaha menutupinya.
Apa jangan-jangan, orang yang ia tabrak malam itu... adik Jeffie? Gadis itu menoleh ke arah Jeffie yang tengah bercanda dengan teman-teman barunya. Tubuh Leandra bergetar. Ia kembali teringat kejadian malam itu.
"Lo kenapa, Le?" tanya Jisa sambil membawa pesanan mereka dibantu oleh penjualnya.
Jisa yang pertama kali menyadari Leandra yang terlihat gelisah. Jennifer dan Rosie langsung menoleh ke arah Leandra. Keduanya mengerutkan keningnya heran, ada apa dengan Leandra?
"Lo kenapa? Disini ada AC tapi kok lo keringetan?" tanya Rosie.
Leandra tersenyum kaku, "H-hah? Gue gapapa! Gue... gue ke toilet sebentar." jawab Leandra lalu berlari keluar kantin.
"Yeu, nahan berak keknya tu anak sampe keringetan gitu." ujar Jisa.
=
Leandra bilang dia ingin ke toilet. Tapi, sebenarnya gadis itu pergi ke rooftop. Gadis itu mondar-mandir memikirkan ucapan Jennifer tadi di kantin. Leandra yakin tidak yakin kalau orang yang ia tabrak itu adik Jeffie.
"Semoga bukan, semoga bukan."
"Apa yang bukan?"
Leandra terlonjak kaget. Ia menoleh dan mendapati Jeffie berdiri di sampingnya. Kenapa pemuda itu bisa ada disini?
"Lo ngapain disini?" tanya Leandra.
"Pengen aja. Emang kenapa? Ga boleh?"
"Bukan gitu!"
Jeffie terkekeh, Leandra mengalihkan pandangannya. Jeffie lagi-lagi mengagumi sosok Leandra, dari samping saja gadis itu terlihat sangat cantik. Apalagi rambut panjangnya tertiup angin sepoi-sepoi.
"Nama lo?" tanya Jeffie.
"Leandra Anjamika."
"Salam kenal."
Leandra mengangguk. Gadis itu melirik Jeffie sekilas, gadis itu mengulum bibirnya. Dia harus memastikannya langsung.
"Maaf kalau gue lancang, adik lo... kecelakaan ya waktu itu? Gue denger dari temen dan dia liat di TV gitu." tanya Leandra. Jeffie tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Oh... turut berduka cita ya."
Jeffie mengangguk, "Gue masih ga nyangka dia ninggalin gue, gue itu 4 bersaudara. Dari ketiga adik gue, gue lebih deket sama dia. Waktu ada yang ngabarin kalau adek gue masuk rumah sakit dan udah ga bernyawa, disitu gue bener-bener hancur. Dan yang bikin gue kesel, pelakunya belum terungkap siapa." ucap Jeffie.
Leandra terdiam, benar, ternyata benar. Bingung harus menjawab apa. Tangan kirinya reflek terangkat mengusap bahu Jeffie, Jeffie menoleh menatap Leandra. Gadis itu tersenyum tipis.
"Sabar ya, semoga pelakunya cepet terungkap."
Jeffie mengangguk, "Amin. Oh ya, lo ga istirahat? Maksud gue, ga makan?" tanyanya.
"Mau, ini gue mau ke kantin."
"Bareng?"
"Ayo."
Keduanya pun pergi dari rooftop menuju kantin. Sebenarnya tadi Jeffie melihat Leandra berlari dan dia mengikutinya, dari kemarin dia sangat penasaran dengan Leandra. Dan ternyata dilihat dari dekat, Leandra lebih cantik. Sepertinya Jeffie tertarik pada Leandra.
=
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ERROR
FanfictionLeandra memang bodoh, dia lari dari masalahnya. Seharusnya Leandra bertanggungjawab atas kesalahannya, dia tidak bisa berpikir jernih malam itu. Dan saat kejadian itu terungkap, saat semua sudah mengetahui kalau Leandra lah pelaku tabrak lari itu. D...