07. Go for a walk

543 111 4
                                    

=

"Mam."

Ceryl yang sedang menjahit bajunya berdehem tanpa mengalihkan pandangannya.

"Mau tau ga?"

"Ape?"

"Orang yang Lean tabrak itu adiknya temen Lean." ucap Leandra. Mendadak Ceryl menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada anak sulungnya.

Leandra tersenyum kaku saat melihat wajah Ceryl yang tidak enak di pandang.

"Ancur dah nanti pertemanan lo."

Leandra mengerucutkan bibirnya, "Ya jangan sampai dong, mam." ujar Leandra. Ceryl menghela nafasnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Ya bisa saja sih, Jeffie memaafkan Leandra kalau pemuda itu sudah ikhlas dengan kepergian adiknya.

Bagaimana kalau tidak?

"Dah diem, gue males bahas masalah itu."

Leandra mengatupkan mulutnya saat hendak kembali berbicara. Ceryl melanjutkan aktivitasnya. Leandra mendengus pelan, karena bosan hanya melihati ibunya menjahit, gadis itu memilih pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Leandra berbaring di ranjangnya dan bermain ponsel.

Pas sekali ada notifikasi masuk.

Jeffie mengiriminya pesan. Leandra segera membuka pesan dari pemuda itu.

Jeffie🦹
Online

| Leandra
| Lagi sibuk ga?

Ngga, Jeff. Kenapa? |

| Nice!
| Jalan-jalan mau ga?
| Temen gue buka kafe, gue pengen
kesana. Tapi ga mau sendirian

Jam berapa? |

| Sekarang, mau?

Oke |

| 🙊
| Gue jemput ya
| Shareloc

📍You share your current location |

| Sip, see ya!
| Siap-siap ya, gue on the way

Oke |

Dari pada bosan di rumah, mending keluar kan jalan-jalan. Leandra sudah tidak terlalu takut untuk keluar rumah. Tapi rasa gelisah selalu hinggap dalam dirinya.

Gadis itu pun mulai bersiap. Setelah itu dia menunggu Jeffie di ruang tamu. Keningnya berkerut saat melihat kedua adiknya ada di sana dan sedang mengobrol dengan Ceryl. Kedua adik Leandra menoleh saat Leandra datang.

"Mau kemana lo kak?" tanya Giana.

"Anjay, tumben nih keluar malem-malem."

Ceryl yang penasaran menoleh, "Wadaw! Cakep betul anak gue." ucap Ceryl.

"Mau main sebentar."

Leandra duduk di samping Ceryl dan menatap kedua adiknya secara bergantian. "Kalian juga tumben banget main kesini?" tanyanya.

"Enek banget gue di rumah." ujar Willie.

[END] ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang