12. 2 wishes

608 100 18
                                    

=

"Eh besok lo sama Jeffie mau tiga tahun ga sih? Gila, gila! Ga kerasa ya."

Leandra tersenyum tipis. Mengingat begitu cepat waktu berlalu. Bahkan sekarang mereka bukan lagi anak SMA, melainkan anak kuliahan. Leandra, Jeffie, Jennifer, Jisa, Rosie dan teman-teman dekat Jeffie itu satu kampus. Mereka itu tidak bisa dipisahkan.

"Harus pesta lagi sih kayak waktu itu."

Jisa menjentikkan jarinya setuju dengan Jennifer. Leandra dan Jeffie memang selalu mengadakan pesta setiap hari jadi mereka. Itu semua permintaan teman-teman mereka berdua.

"Bilang gih ke si Jeffie."

"Dia mah iya-iya aja, udah pasti ga nolak."

"Eh, Le. Gue baru ngeh lo pakai kalung, biasanya juga ogah lo make gituan." ucap Rosie.

Leandra terkekeh, "Dari Jeffie."

"Wadaaaaaw. Kalau kata gue mah mending lo berdua nikah aja deh, gemes banget tau ga! Ga kuat gue sama keuwuan lo berdua." ujar Jisa.

"Lo aja sana nikah sama si Damar."

"Tau nih, tunangan udah dari tahun lalu. Nikahnya belum juga." ucap Jennifer.

"Cih! Lo sana Jen cari cowok." ucap Jisa.

"Dia mah gamon sama si Kaizan." ujar Rosie.

"Sialan lo berdua!"

Leandra hanya terkekeh. Beberapa detik kemudian, ia di buat terkejut karena seseorang menutup kedua matanya. Gadis itu melepaskan tangan itu lalu mendongak.

"Hai!"

Leandra tersenyum.

"Bubar ayo geng!" ajak Rosie.

"Ayo!" Jennifer, Jisa dan Rosie pun pindah meja. Membiarkan Jeffie dan Leandra berdua disana.

"Udah selesai?" tanya Leandra.

"Udah, pusing banget." jawab Jeffie lalu duduk di kursi samping Leandra dan menidurkan kepalanya di atas meja.

Leandra mengelus pipi Jeffie.

"Nanti pulang langsung istirahat aja ya?"

"Kamu peluk aku deh, nanti pusing aku langsung ilang." ucap Jeffie.

"Emang bisa gitu?"

"Bisaaa. Peluuuuuk." Jeffie merentangkan kedua tangannya. Leandra menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya. Tapi Leandra juga tidak bisa menolak permintaan Jeffie.

Gadis itu memeluk Jeffie, mengusap punggung pemuda itu. Tentu Jeffie senang, ia membalas pelukan Leandra. Dan benar, pusingnya langsung hilang begitu saja. Memang ya, Leandra itu bagaikan obat untuk Jeffie.

"Haduh, seharusnya gue ga kuliah disini." ucap Jennifer saat melihat Jeffie dan Leandra.

"Iya ya... pindah aja apa?"

"Iri kan lo pada, makanya punya cowok." ucap Jisa. Rosie dan Jennifer menatap malas Jisa yang menatap mereka dengan tatapan meledek.

[END] ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang