=
Beberapa tahun kemudian...
Seorang anak laki-laki berlari menuju ruang kerja sang ayah. Ia tersenyum manis saat orang-orang menyapanya. Dan sesampainya di ruangan yang ia tuju, anak laki-laki masuk ke dalam dengan perasaan gembira.
"DADDY!"
Sosok yang disebut daddy itu menoleh. Ia tersenyum melihat kedatangan anaknya.
"Jendra, sini sayang."
Anak laki-laki bernama Jendra itu berjalan menghampiri daddynya. Itu Jeffie. Sekarang Jeffie sudah menjadi orang yang sukses. Bahkan dia bisa membuat perusahaannya sendiri. Dan nama perusahaannya bernama Leandra Corp.
Bagus bukan?
Tak lama kemudian, seseorang masuk dengan penampilan yang berantakan. Ia menggendong tas sekolah milik Jendra dan menenteng botol minum milik anak laki-laki itu.
"Anak lo bener-bener dah..."
Jeffie terkekeh sembari mendudukkan Jendra di pangkuannya.
"Ga bisa diem banget, liat aja penampilan gue sekarang. Udah kek gembel. Kalau aja bukan anak lo, udah gue jadiin gado-gado dah."
"Sembarangan lo, Mi."
Miguel menghela nafasnya, ia menaruh tas dan botol minum milik Jendra di sofa. Omong-omong Miguel itu sekertaris Jeffie. Banyak teman-teman Jeffie bekerja di perusahaannya. Seperti, Miguel, Jojo, Edward, Bagas, Rosie, Jennifer dan Jisa. Ketiga perempuan itu bekerja di sana karena namanya adalah nama sahabat mereka.
Ada-ada saja memang.
"Dah lah! Gue mau lanjut kerja."
"Ya udah sana."
Selepas keluarnya Miguel dari ruangannya. Jeffie mengalihkan perhatiannya pada Jendra yang sedang mencoret-coret kertas kosong.
"Sayang."
"Ya, daddy?"
"Jadi?"
"Jadi dong! Jangan lupa beli bunga daisy ya, dad. Beli yang banyak! Biar mommy seneng!" ucap Jendra, Jeffie mengangguk sembari tersenyum. Mana mungkin dia melupakan yang satu itu.
=
"Mommy~ Jendra sama daddy dateng."
Jendra berlari kecil menghampiri makam Leandra. Jeffie tersenyum tipis melihat anaknya yang semangat sekali datang ke sana.
"Nah, bunga daisy. Kesukaan mommy."
Jendra menaruh bunga daisy di samping foto Leandra. Anak itu menoleh mengibaskan tangannya pada Jeffie menyuruh daddynya untuk cepat berjalannya. Jeffie terkekeh. Sesampainya di makan Leandra, Jeffie berjongkok.
"Hai, Lean."
"Dad."
"Ya?"
"Sebenernya mommy di dalem ngapain?" tanya Jendra sembari menunjuk tanah di depannya.
Jeffie terkekeh, "Aku harus jawab apa ya, Lean?" tanya Jeffie menatap foto Leandra. Ia menoleh menatap Jendra lalu mengelus pucuk kepala anaknya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ERROR
FanfictionLeandra memang bodoh, dia lari dari masalahnya. Seharusnya Leandra bertanggungjawab atas kesalahannya, dia tidak bisa berpikir jernih malam itu. Dan saat kejadian itu terungkap, saat semua sudah mengetahui kalau Leandra lah pelaku tabrak lari itu. D...