Kepergian mengajarkan bahwa,
tidak ada yang abadi di dunia ini.Note: Jangan dibaca di waktu-waktu sholat.
Happy Reading
(Kharel Alexandre)
Kehadiranmu melengkapi warna yang kurang di hidupku.
~~~
Apa yang paling menyakitkan di dunia ini?
Ditinggalkan oleh orang yang paling berharga dalam hidup ini. Aku mengalaminya. Seseorang yang aku anggap kehidupanku. Seseorang yang aku anggap sebagai sumber kebahagianku. Dengan teganya Tuhan mengambil itu dariku.
Apa aku harus bersabar? Apa aku harus lagi-lagi mengutuk kehidupan yang diberikan Tuhan untukku?
Tampaknya Tuhan sedang tidak bahagia saat menciptakanku.
~~~
Semua orang yang hadir di upacara pemakaman ibuku telah berlalu pergi. Tinggallah aku seorang diri. Ku tatap nisan yang bertuliskan nama ibuku di sana. Demi Tuhan aku benci membacanya.
Jika bisa aku akan menghancurkannya, menendangnya dan membuangnya ke laut. Tapi sayangnya aku tidak bisa.
Dia ibuku. Orang yang sangat berharga untukku. Masih jelas diingatanku bagaimana aku menatap mata birunya untuk yang terakhir kalinya. Dadaku sakit setiap mengingatnya.
"Kharel," panggil lembut seseorang.
Aku begitu malas untuk menjawabnya. Aku tahu suara siapa itu. Dia menyodorkan sebuah kotak padaku.
"Ibumu menitipkan ini untukmu," katanya lagi.
Ku terima kotak itu tanpa mengalihkan perhatianku dari makam ibuku. Lalu terdengar langkah semakin menjauh. Aku yakin Helen sudah pergi.
Setelah semuanya pergi barulah aku terduduk. Menangis. Dan meratapi nasibku yang telah ditinggalkan olehnya, perempuan hebatku.
"Aku bahkan belum pernah membuatmu bahagia, Mom."
Aku mengingat jelas momen-momenku bersama dengannya. Di saat aku wisuda, di saat kakekku memberiku jabatan tinggi di kantor. Dia selalu hadir di momen-momen penting bagi diriku.
Tapi sekarang sosok itu telah pergi. Pergi untuk selama-lamanya.
Aku bangkit dan berjalan gontai menuju mobilku. Aku akan pulang. Dan berharap semoga ibuku ada di rumah saat aku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertasbih Di Langit Paris (Selesai)
Romance"Aku mencintaimu, tapi mengapa aku tidak bisa memilikimu?"-Kharel. "Cintai dulu Tuhanku baru aku."- Maira. "Jika keyakinan dijadikan penentu jodoh seseorang. Lantas, mengapa kita ini diciptakan berbeda? Tidak bisakah kita sama saja?"-Kharel. *** Mai...