37. Mencoba

81 6 0
                                    

Sudah berjuta-juta kali aku mencoba untuk melupakan dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berjuta-juta kali aku mencoba untuk melupakan dirimu. Tapi nihil, yang ku dapati hanyalah kegagalan.

Note: Jangan dibaca di waktu-waktu sholat.

Happy Reading

(Kharel Alexandre)

Kehadiranmu melengkapi warna yang kurang di hidupku.

~~~

Mungkin akan sulit mencoba menjauh. Tapi demi dirimu akan aku coba.

~~~

"Dia masih ingin menjauhiku?"

Gadis di hadapanku sedikit menundukkan kepalanya, lalu mengangguk. "Dia mengatakan masih sedikit trauma, Sir."

Benar gadis itu masih takut akan kejadian beberapa hari lalu yang menimpanya. Kurang ajar!

"Kharel, menurutku, lebih baik kau turuti saja keinginannya, setelah dia sudah merasa tenang dia akan menemui lagi." Bryan ikut ambil suara. Saat ini kami bertiga sedang menghabiskan waktu makan siang di kafe tidak biasa kami kunjungi, tidak jauh dari kantorku.

Aku menghela napas dalam untuk mengatur hatiku yang sedikit berantakan. "Mungkin kau benar, Bryan. Aku akan menjauhinya untuk sementara."

Ku perhatikan sepasang kekasih yang sedang bertatapan seperti memberi kode kepada masing-masing. "Ada apa? Apa kalian ingin mengatakan sesuatu? Katakan saja. Anggaplah aku ini rekan kalian jika di luar."

Bryan membenarkan posisi duduknya. "Begini Kharel. Ada hal yang ingin aku sampaikan padamu."

"Ya, sampaikan."

"Begini, aku dan dia akan menikah, jadi aku ingin mengundangmu," ujarnya lalu menyodorkan sebuah undangan yang berisi namanya dan Sofie kekasihnya.

"Terimakasih karena telah mengundangku, aku akan datang."

"Bersama Veronica?"

"Aku rasa tidak. Kau tahu para gadis hanya akan merepotkan saja."

Lalu aku dan Bryan tertawa. Berbeda dengan Sofie gadis itu sedikit cemberut, dengan menatap sengit ke arah kekasihnya.

"Oh ya, Sir. Aku membawa titipan dari Maira." Sofie menyodorkan sebuah kotak yang sepertinya aku kenal. Segera aku buka isinya dan benar ini jaketku yang berada pada Maira. Bahkan untuk mengembalikan ini saja dia tidak ingin menemuiku.

"Kau bertemu dia di mana?"

"Tentu saja di apartemen milikmu, Sir," jawabnya dengan raut kebingungannya.

"Aku kira gadis itu pindah, karena apartemennya beberapa hari ini kosong."

"Ya, dia pindah, tapi hanya pindah lantai. Dia menempati apartemen milik Adam temannya itu, dan sebaliknya."

Cinta Bertasbih Di Langit Paris (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang