Dinamakan apa jika aku merasa sakit saat melihatmu bersama dengan yang lain?
Note: Jangan dibaca di waktu-waktu sholat.
Happy Reading💙
(Maira Hafidza)
Lagi-lagi kehadiranmu melengkapi warna yang kurang di hidupku.
~~~
Sudah sebulan semenjak kejadian Kharel yang memintaku untuk membuatkannya makanan setiap hari. Dan semenjak itu setiap malam ia selalu datang ke apartemenku hanya untuk makan. Tapi entah mengapa aku tidak bisa menolaknya dan malah membuatkannya makanan yang terenak yang bisa aku buatkan untuknya.
Apakah Adam mengetahui ini? Ya, tentu saja pria itu tahu. Tetapi dia mengatakan tidak akan memberitahu pada ayahku dengan alasan ini adalah kehidupanku, pribadiku. Jadi ia hanya diam saja.
Sudah pukul 10 malam, aku sudah menyiapkan makanan untuknya, aku bahkan sudah selesai sholat Isya. Tapi, pria itu belum juga datang. Aku rasa sekarang makanan-makanan itu telah dingin, tidak apa aku akan memanaskannya nanti saat Kharel datang.
Tapi apa ini? Tidak seperti biasanya pria itu datang terlambat seperti ini. Apakah aku harus memanggilnya? Oke, itu terdengar tidak sopan, memanggil seorang pria ke apartemennya untuk mengajaknya makan di tempatku. Tapi, entah mengapa aku tidak merasa tenang saat ini.
Ku beranikan diriku untuk menekan bel di depanku. Beberapa kali ku tekan, tapi tidak ada jawaban. Baiklah, mungkin ia sudah tidur atau tidak ada di apartemennya. Aku berbalik dan ingin kembali ke unitku. Tapi sebuah suara menghentikanku.
"Ada apa, Maira?"
Aku langsung berbalik. "K-kau tidak ingin makan di tempatku?" Aku sangat merasa gugup sekarang, mata abu-abu itu memandangku sayu segera aku menunduk.
Laki-laki itu hanya diam terlihat ia sedang memijit pangkal hidungnya. "Karena ini sudah larut, dan aku ingin segera tidur," tambahku lagi.
"Tidurlah, malam ini aku sedang tidak berselera makan."
Hei semudah itu, bahkan malam ini aku sudah menyiapkan makanan terenak yang sudah aku pelajari di youtube sore tadi hanya demi dirinya.
Ia bersandar pada tiang pintu dan memejamkan matanya. Jika aku perhatikan pria ini seperti sedang sakit. Aku memberanikan diriku untuk bertanya padanya "Apa kau sedang sakit, Kharel?"
"Kau pulanglah, Maira, maaf jika kau sudah menyiapkan makanan untukku. Tapi saat ini aku sedang tidak berselera untuk makan. Ya, aku sedang sakit." Bahkan suara pria itu berubah serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bertasbih Di Langit Paris (Selesai)
Roman d'amour"Aku mencintaimu, tapi mengapa aku tidak bisa memilikimu?"-Kharel. "Cintai dulu Tuhanku baru aku."- Maira. "Jika keyakinan dijadikan penentu jodoh seseorang. Lantas, mengapa kita ini diciptakan berbeda? Tidak bisakah kita sama saja?"-Kharel. *** Mai...