Bulan di luar mulai muncul disertai gemerlap bintang di sekelilingnya, tampak begitu indah menghiasi langit yang mulai menggelap. Hadirnya sedikit menenangkan meskipun tidak jelas tampak dari dalam ruangan dengan penutup kaca.Semerbak hidangan tidak luput juga dengan aroma khas kopi mulai tercium, di tempat tongkrongan yang biasa mereka sering tempati.
"Wish, kemana aja lo bro?!" tanya Liam dengan mengangkat kursi untuk Fadil duduki, saat menyadari kehadiran cowok itu datang mendekati meja.
"Gak kemana-mana," jawab Fadil langsung duduk ditempat yang sudah Liam sediakan tepat di sebelah Liam.
"Patah hati nih yaa," goda Rendi yang memang sifatnya suka ikut-ikutan.
"Gak!"
Hidangan diatas meja dengan segala minuman telah tersaji rapi, namun tidak perlu menunggu lama bagi mereka untuk menghabiskan segera.
Canda tawa mulai mengisi meja mereka dengan Fadil yang masih saja tidak peduli apapun, terlebih dengan pembicaraan ngalor-ngidul yang tampak seru dari mereka.
“Wih, Mas Pacar!” ucap Aqil menyambut Yanuar dengan pelukan serta salam sapa khasnya.
Cowok itu bergegas duduk dengan melempar senyum kepada teman-temannya, meskipun sedikit terusik dengan hadirnya Fadil yang begitu acuh tanpa menyambutnya.
Krekkk ..
Gesekan kursi pada keramik mulai terdengar, cowok berpakaian hitamnya telah menarik untuk menjauhi meja tempat temannya berkumpul. “Ada apa?” batin Yanuar dengan alisnya naik satu.
Rasa penasaran Yanuar tampaknya bukan hanya sekedar pertanyaan ada apa, namun lebih dari itu. Cowok itu bergegas untuk berdiri, lalu mendekati Fadil yang masih saja disibukkan dengan ponsel miliknya.
“Lo ada masalah apa sama gue?” tanya Yanuar berdiri disamping Fadil. Namun siapa sangka, cowok itu tidak bergeming sedikitpun.
“Ngomong lo! Cupu!” ucap yanuar dengan nada meninggi.
Cowok itu hanya membalasnya dengan lirikan, lalu dengan santai ia beranjak dari tempatnya terduduk dan keluar dari tempat mereka nongkrong.
“Woy, cupu!” teriak Yanuar dengan senyum penuh ejekan serta emosi.
“Sudah, bro!” ucap Aqthor dengan merangkul tubuh Yanuar, ia begitu berharap jika pelukan itu mampu menenangkan hatinya. Namun, dengan cepat Yanuar justru melepas secara kasar tubuh Aqthor, lalu bergegas mengejar Fadil yang telah berada di parkiran kendaraan.
“Woy, cupu!”
Brakkk ..
“Berhenti juga lo, akhirnya! Sini lo, lawan gue! Jangan jadi cupu lo!” ancam Yanuar berancang-ancang ingin segera menerkam cowok yang sedang membersihkan bajunya usai kursi hitam menimpa tubuhnya.
“Lo, dibiarin makin ngelunjak! Mau lo apa!?” ucap Fadhlan berada di tengah-tengah keduanya.
“Apa, hah!? Cih! Gak terima lo!? Haha, cupu kalian!” ucap Yanuar.
Plakk ..
“Cuih! Gitu doang!?” ucap Fadhlan melihat Yanuar meringis kesakitan usai tamparan yang mendarat di pipinya.
Buggg …
Sekali lagi, pukulan mendarat tepat pada ulu hati cowok itu, entah mengapa Fadhlan begitu tega padanya padahal temannya telah banyak memberinya peringatan untuk menghentikan. Aksi baku hantam mulai berlangsung begitu lama, bahkan banyaknya darah yang menetes dari tubuh Yanuar tidak satupun Fadhlan pedulikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
G O S T I N G
Storie d'amoreGosting? Situasi saat seseorang tiba-tiba menghilang, tanpa kabar, lost communication, ataupun memutuskan hubungan tanpa kejelasan. Akhirnya ada salah satu pihak yang mungkin merasa tersakiti atau kecewa lantaran ditinggalkan begitu saja. Cerita in...