(Follow sebelum baca)
Pernah sedekat nadi, sebelum sejauh Bumi dan Matahari.
Celine dan Juna ibarat surat berprangko, saling melengkapi. Tapi, semua berakhir saat hari dimana Celine meminta Juna melepaskannya pergi.
Sempat terpisah selama 5 tahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang dari agenda bermain hari ini, Celine merasakan tubuhnya sangat lelah. Keningnya diraba oleh Zea secara paksa dan benar saja, gadis itu rupanya langsung sakit.
"Emangnya kamu tadi habis main kemana? Kenapa pulang-pulang bisa sakit kayak gini?" Zea khawatir dan langsung bertindak menyuruh adiknya itu meminum obat.
"Cuma ke taman hiburan kok, mungkin karena terlalu semangat main, sampai lupa waktu akhirnya kecapekan."
Zea masih memasang ekspresi kesal pada Celine, "Nanti kalau main, jangan terlalu capek, kamu itu masih tahap penyembuhan, kasian juga kamunya kalo sakit lagi."
"Iya Kak, iya."
"Ya udah, minum obatnya terus langsung istirahat. Ingat, jangan ada telpon-telpon atau begadang chatting, langsung tidur."
Celine tidak memberi sahutan, Kakaknya itu berkata sambil berjalan menuju pintu kamar untuk keluar. "Dengar kan Cel Kakak ngomong apa?"
"Iya Kak, dengar."
Sepeninggal Zea, Celine memang sempat meletakkan ponselnya ke nakas sebelah kanan kasur, namun, tidak harus menunggu hitungan menit, tangannya kembali menggapai benda pipih itu dan setelahnya dengan lincah menarikan jari jempolnya menggeser-geser layar.
Celine membuka whatsappnya yang sejak tadi terlihat banyak pesan. Chat pertama ia buka dari Riyu, salah satu sahabatnya itu mengiriminya pesan dengan kalimat yang heboh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak berniat untuk membalas, Celine langsung menelpon Riyu. Dalam nada tunggu yang berbunyi tidak sampai 3 kali, Riyu mengangkat panggilan Celine.
"Cel, udah di rumah kan? Ya ampun khawatir."
Mendengar betapa hebohnya Riyu, Celine langsung tertawa kecil. "Udah kok Yu. Juna nganternya sampai rumah, sekarang juga lagi istirahat."
"Syukur deh, emang tadi lo kemana sih, kita nyariin sampai heboh, untung masih bisa pulang, tamannya mau tutup."
