(Follow sebelum baca)
Pernah sedekat nadi, sebelum sejauh Bumi dan Matahari.
Celine dan Juna ibarat surat berprangko, saling melengkapi. Tapi, semua berakhir saat hari dimana Celine meminta Juna melepaskannya pergi.
Sempat terpisah selama 5 tahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That if i can't be close to you I settle for the ghost to you I miss you more than life...
And if you can't be next to me Your memori is ecstasy I miss you more than life I miss you more than life...
Alunan lagu itu menggema di dalam bilik serba hitam milik Juna. Cowok itu terus menggaungkan speakernya memutar lagu yang sama secara berulang.
Tubuh lelahnya kini ia baringkan di kasur king size. Matanya menatap lurus ke atas dengan pikiran yang masih berlanglang buana.
Malam ini perasaan Juna terasa kelabu. Ia enggan menyebutnya sakit meski saat ini yang dominan ia rasakan ialah nyeri. Juna sadar, perkataannya telah membuat Celine sakit hati. Cowok itu berkali-kali melayangkan kutukan untuk dirinya sendiri karena sudah membuat Celine menitikkan air mata.
Kembali, kilas bayangan beberapa saat lalu ketika mereka bertemu dan beradu argumen tentang perpisahan 5 tahun yang lalu. Harusnya Juna bisa mengontrol emosinya untuk tidak mengatakan lebih banyak hal yang nantinya akan membuat dirinya juga merasa sakit. Tapi sekarang, apa boleh buat, semua telah terjadi.
Juna pikir, perasaan lega akan datang padanya setelah menumpahkan sebagian rasa kecewanya untuk Celine. Tapi nyatanya, melihat mata Celine berlinang masih mampu membuat Juna seakan mati rasa.
"Did i do it right?"
Jika Juna sedang merasakan keabu-abuan perasaannya. Tidak jauh berbeda dengan Celine yang juga menolak untuk sadar dengan perasaannya sendiri.
Celine berjanji pada dirinya untuk tidak mudah menangis jika itu tentang Juna dan perasaannya. Ia pikir, melewati waktu selama 5 tahun dengan baik-baik saja sudah mampu membuat dirinya tangguh saat bertemu dengan sumber rasa sakitnya.
Tapi semua itu ternyata salah. Kerja kerasnya belum bisa dianggap cukup jika itu tentang Juna dan perasaannya.
Celine masih saja lemah, Juna membuat dunianya terombang-ambing lagi, tepat seperti 5 tahun yang lalu.
Jahat jika Celine melibatkan Juna untuk kondisinya saat ini. Keadaan ini harusnya tidak bisa ia sangkutkan dengan kehadiran cowok itu. Dengan cepat, Celine mengenyahkan perasaan benci terhadap dirinya saat ini. Perasaan dimana ia membenci dirinya yang lemah dan terpuruk.
Perlahan, gadis itu bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk sambil menghapus sebagian bulir air pada kedua sisi pipinya. Ia kembali bertekad, untuk tidak jatuh pada Celine 5 tahun yang lalu.
***
Keesokan harinya, sesuai dengan rutinitas sehari-hari Juna, ia mempunyai kegiatan untuk bermain basket siang ini. Biasanya, banyak hal yang harus cowok itu lakukann sebelum berangkat, contohnya sesekali meminta Riyu untuk membuatkannya sandwich.
Sejauh ini, pemegang tahta tertinggi per-sandwich-an ialah Riyu. Gadis dengan rambut sebahu itu selalu menjadi primadona diantara semua sahabatnya ketika ia datang membawa makanan kesukaannya.
