empatbelas

12.3K 1.2K 53
                                    

Haruto membuka kan pintu mobil saat Jeongwoo hendak leluar, pemuda watanabe itu tersenyum ke arah istrinya dan di balas senyum manis oleh Jeongwoo.

"Kalo Jihan ngedeketin kamu, jangan takut. Respon aja, tapi jangan berlebihan takut nya nanti kamu kenapa-kenapa." Ucap Haruto mengusak surai Jeongwoo.

Jeongwoo mengangguk, tangannya bergerak mengancingkan jas almamater Haruto, berjinjit pelan untuk mengecup pipi Haruto.

Haruto tersenyum menautkan tangan nya dengan Jeongwoo dan keduanya berjalan menuju ke kelas bersama.

____

Seperti biasa Haruto akan menjemput Jeongwoo dikelasnya  begitu bel istirahat berbunyi. Jeongwoo berlari begitu melihat Haruto di depan kelas nya, namun terhenti saat Jihan menahan tangannya.

"Mau kemana manis?" Tanya Jihan yang malah menggandeng tangan Jeongwoo.

Jeongwoo yang merasa risih langsung melepas gandengannya, terlebih dari arah pintu Haruto menatapnya tak suka.

"Mau ke kantin, duluan ya gue udah di tungguin Kak Haru." Ucap Jeongwoo berlalu pergi namun lagi-lagi tangannya di tahan oleh Jihan.

"Sejak kapan kamu deket sama Haruto?" Tanya Jihan dengan nada dingin.

Jeongwoo meneguk ludah nya kasar, meskipun Jihan ini perempuan tetapi auranya menakutkan. Dan hanya ada satu orang yang bisa membuat Jihan bersikap lembut yaitu.

"Jeongwoo, ayok ke kantin."

Itu suara Haruto, Jihan menatap tak suka ke arah Haruto. Jeongwoo udah deg-deg an aja ngeliat Haruto yang menghampiri nya.

"Ngapain lo ngajak Jeongwoo ke kantin? Dia mau pergi sama gue!" Ucap Jihan tak suka.

Haruto menaikan satu alis nya. "Suka-suka gue dong, lagian Jeongwoo juga pasti mau kok. Iya nggak Woo?"

Jeongwoo gelagapan sekarang Haruto dan Jihan tengah menatap nya, mata Jeongwoo melirik ke arah pintu dan.

"Gue ke kantin sama Yedam, gue duluan!" Ucap Jeongwoo dan langsung berlari meninggalkan ke duanya.

Jihan menatap sengit ke arah Haruto, sedangkan yang di tatap hanya menampilkan ekspresi datar.

"Gara-gara lo anjing! Jeongwoo gue jadi pergi!" Sungut Jihan tak terima.

"Bukan salah gue Jeongwoo pergi, lagian Jeongwoo pasti takut sama psychopat gila kayak lo!"

Tangan Jihan mengeluarkan pisau lipat dari kantung seragamnya, menodongkan pisau itu tepat di dagu Haruto.

"Lo jangan main-main sama gue Haruto, atau lo----

"----atau gue bakal mati? Cih, psychopat gila kelas bawah macam lo nggak bakal bisa bunuh gue. Karena, sebelum lo ngebunuh gue mayat lo bakal lebih dulu di temuin para detektif." Balas Haruto menyeringai, Jari telunjuknya bergerak untuk menepis pisau di dagunya.

"Wow boleh juga pisau lo." Ucap Haruto saat telunjuknya tergores pisau tersebut.

Namun ucapan Haruto terdengar meremehkan di telinga Jihan.

"See, jangan berulah di sekolah ini kalo lo masih mau berkeliaran di dunia ini!" Ucap Haruto dingin. Meninggalkan Jihan yang tengah mengepalkan tangannya kuat.

____

Jeongwoo menyesali dirinya yang memilih mengikuti Yedam untuk menghindari Jihan. Sekarang Ia terdampar di ruang guru dengan setumpukan buku-buku di sekitar nya.

Dengan wajah kusut nya Jeongwoo membereskan semua buku-buku itu, menatanya dengan rapi di tempat yang sudah di sediakan. Nggak lucu banget, mana cucu dari pemilik sekolah jadi babu di sekolahnya sendiri sih.

Married With KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang