BOBCHAP 2

17.2K 1.1K 93
                                    

"Kak Haru."

"Hmm."

"Kapan aku bisa pulang?"

Haruto dengan cepat menoleh mendemgar pertanyaan Jeongwoo, hey dia baru saja bangun dan bertanya kapan bisa pulang. Astaga, ingatkan Jeongwoo jika Ia baru saja bangun dari tidur panjangnya.

"Kau baru saja bangun setelah dua tahun tertidur, dan kau sudah mau pulang hmm?"

Tanpa ragu Jeongwoo mengangguk, membuat Haruto tersenyum paham.

"Tahan beberapa hari, sampai kau benar-benar pulih." Ucap Haruto lembut.

Jeongwoo mencebik sebal, Ia melirik ke arah dua buntelan lemak miliknya.

"Hey, tidakkah sulit bagi kalian tumbuh tanpa seorang Ibun selama hampir dua tahun?" Tanya nya mengusap pipi Yewon yang menggembung lucu.

Tanpa sadar Jeongwoo menangis, lelaki yang kini berubah status menjadi seorang Ibu itu sepertinya merasa berasalah kepada dua buntelan lemak yang dulu sempat Ia bawa selama hampir 8bulan di perutnya.

"Maafin Ibun ya sayang karena nggak bisa nemenin kalian dari bayi, Ibun janji mulai sekarang kita akan bersama selamanya." Ujar Jeongwoo mengecup kening kembar bergantian.

Haruto membuang wajahnya ke arah jendela, lelaki itu tak kuasa melihat pemandangan di depannya. Karena merawat si kembar sampai sebersar ini tanpa Jeongwoo, adalah perjuangan yang sangat sulit.

Tak mau berlarut dalam kesedihan Haruto lebih memilih menghampiri istri manisnya, yang kini tengah sibuk mengamati wajah damai si kembar.

"Woolfie."

"Iya, kenapa Kak?"

"Terima kasih, Terima kasih udah mau bangun lagi. Terima kasih udah mau kembali buat aku dan buat anak-anak, Terima kasih." Ucap Haruto tulus.

Jeongwoo terharu. "Terima kasih juga karena Kak Haru udah sabar nunggu aku. Setelah ini, kita sama-sama terus ya Kak baik suka maupun duka." Ujarnya merentangkan tangan.

Haruto tersenyum, Ia langsung merengkuh tubuh istri manisnya. Pelukan hangat yang sangat amat Ia rindukan dan kini Ia bisa merasakan pelukan itu lagi dari pemilik hatinya, Watanabe Jeongwoo.




























































___

Brakk...

Pintu ruang rawat inap Jeongwoo terbuka dengan keras, menampilkan Wonyoung yang datang dengan hebohnya. Perempuan itu kini berdiri dengan tangan menutup mulutnya tak percaya, Ia segera berlari menubruk tubuh Jeongwoo yang sudah 2 tahun ini Ia rindukan.

"Jeongwoo, adek gue, sahabat gue, saudara ipar gue. Akhirnya gue bisa meluk lo lagi, makasih! Terima kasih udah mau bangun lagi!" Ucap nya dengan suara parau karena menangis.

Jeongwoo terkekeh, Ia mengusap punggung gadis yang ada di pelukannya. Ia tahu seberapa rindunya gadis itu pada dirinya.

"Udah puas nangis nya?" Tanya Jeongwoo saat merasa Wonyoung tak lagi menangis.

Perempuan itu melepas pelukannya, tersenyum dengan wajah sembab nya ke arah Jeongwoo.

"I miss you, woolfie."

"I miss you too. Jadi gimana kabar kamu?"

"Baik sangat baik. Ya walaupun kadang nangis nggak jelas karena kangen kamu sih." Wonyoung tersenyum kuda.

Jeongwoo menggelengkan kepalanya, Ia melirik ke arah Yujin yang berdiri di sebelah Wonyoung.

"Jadi, gimana rasanya tunangan sama musuh sendiri waktu jaman sekolah dulu?" Tanya nya menggoda.

Married With KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang