Part. 12

441 51 0
                                    


POV DITA

"Hari ini akhirnya aku resmi menjadi istri dari jae teman sekaligus musuh terbesarku. Semua dekorasi gedung begitu sangat indah sesuai dengan apa yang aku impikan selama ini. Ya mungkin terasa sedikit manis tapi sungguh ini sangat memuakkan, aku bahkan harus bersandiwa membagi senyumku di saat hatiku yang masih terus terbayang-bayang oleh kepergian kakak dan juga kak johnny. Mungkin sangat menyebalkan tapi syukurlah acarah yang memuakkan itu akhirnya telah selesai dan aku pun saat ini sedang mengemasi barang-barangku untuk pindah ke rumah jae yang tak lain adalah salah satu rumah milik ayahku dulu. Tunggu! Aku baru ingat selama di pesta aku tidak melihat yuta dimana pun, kemana dia? Apa dia marah padaku? Ya mungkin aku sedikit egois tapi sungguh.. Sungguh aku merasa sangat merasa bersalah padanya. Aku tidak tau apa yang dia rasakan padaku tapi melihat tatapan dan air matanya saat itu, aku akhirnya sadar bahwa selama ini dia mungkin menyimpan rasa padaku. Yuta kau adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki saat ini dan aku tidak ingin kehilanganmu jadi aku mohon jangan pernah lari ataupun menghilang dari hadapanku." Batinku lalu bergegas mecari yuta.

"Yuta.. Yuta.. Yuta.." Teriakku sambil mencarinya di setiap ruangan namun dirinya tak kunjung aku temukan.

"Bagaimana ini? Dia tidak ada di setiap ruangan. Tidak! Aku telah kehilangan kakak dan Kak johnny, aku tidak ingin kehilangan yuta juga.. Aku tidak ingin kehilangannya" Batinku yang mulai panik dan ingin berlari keluar namun sesosok pria tinggi nan tampan yang sedari tadi menungguku tiba-tiba muncul dan menghampiriku saat itu.

"Sayang, ada apa? Kenapa wajahmu panik seperti itu?"

"Sayang, ada apa? Kenapa wajahmu panik seperti itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya pria tampan itu adalah jae suamiku. Aku bahkan tidak sadar kalau dia telah menjadi suamiku saat ini" Batinku yang sedikit linglung.

"Jae, aku tidak melihat yuta dimana pun. Jae aku mohon cari dia.. Aku tidak ingin kehilangannya.. Aku tidak ingin kehilangannya.." Ucapku yang masih panik dan membuat Jaehyun tiba-tiba terlihat murung mendengar kata-kataku.

"Sayang, tenanglah.. Mungkin dia sedang menemui temannya atau mungkin dia sedang bersama kekasihnya" Ucapnya yang berusaha menenangkanku

"Tidak Jae, selama ini yuta tidak pernah memiliki teman. Selama ini dia selalu di sampingku dan selalu menjagaku, dia tidak pernah memiliki waktu untuk mencari teman apalagi kekasih. Jae, aku mohon ayo kita cari dia. Aku tidak bisa tenang kalau belum melihatnya. Jae, aku mohon" Ucapku memegang tangannya berharap dia mau membantuku untuk mencari yuta.

"Hmm.. Baiklah, naiklah ke mobil kita cari dia di pinggir kota" Ucapnya meskipun dia terlihat sedikit ragu untuk mencari yuta.

"Hmm.. Baiklah" ucapku lalu naik ke mobilnya.

***

"Yuta.. Dimana kau? Jangan membuatku khawatir. Tolong jangan tinggalkan aku.." Batinku sambil melihat ke setiap sudut jalanan yang kami lewati saat itu.

Benci dan Cinta (TAMAT)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang