POV YUTA"Rencana yang mungkin akan membawa perubahan di hidupku" Ucap dita yang engtah mengapa langsung membuat perasaanku tidak tenang.
"Dita, apa maksudmu? Kau.. Kau tidak akan melakukan hal bodoh kan?" Ucapku yang seakan membaca pikirannya.
"Yuta, aku akan menikah dengannya"
Ucapnya yang langsung menghentikan waktu dan membuatku benar-benar terkejut dengan keputusan bodohnya saat itu."Dita, apa kau gila? Kenapa kau ingin menikah dengan orang yang sudah membunuh kakak dan juga cintamu?"
"Benar, cintaku sudah mati. Bukan hanya cinta tapi hati dan kepercayaanku juga sudah mati. Yuta, biarkan aku yang menghukumnya atas apa yang dia lakukan pada johnny dan kakakku. Yuta anggap saja Dita yang manis dan cerewet kini telah tiada, kini hanya akan ada dita yang dingin dan penuh dengan demdam. Aku.. Aku akan berubah menjadi seperti kakak untuk membalas semua demdan keluarga kami selama ini." Ucapnya yang membuat hatiku semakin sakit melihat perubahannya.
"Dita, kau bukanlah orang seperti ini. Dita yang aku kenal adalah gadis yang baik, ceria dan mudah menangis. Dita, jika kau sedih menangislah, jika kau marah teriaklah, tapi aku mohon jangan pernah berubah hanya karena orang bej*t seperti dia."
"Tidak yuta, kau salah. Aku tidak berubah, aku hanya hidup kembali dengan identitas yang berbeda. Yuta, kau tau apa yang aku mimpikan saat aku pingsan tadi? Tadi.. Tadi aku bertemu dengan kakak & dia terlihat sangat khawatir dan mencemaskanku karena sikap lemah dan cengengku saat ini. Yuta, aku tidak akan sakit atau pun menangis lagi.. Aku tidak ingin membuat kakak mencemaskan diriku lagi. Yuta, aku ingin menjadi gadis yang kuat jadi aku mohon izinkan aku untuk menyelesaikan masalahku sendiri dengannya." Ucapnya yang semakin membuatku hancur.
"Dita, apa dengan menikah dengannya kau menyelesaikan masalahmu? Dita, kau hanya akan membawa dirimu ke dalam jurang yang sangat dalam jika kau menikah dengannya"
"Aku tahu.. tapi aku tidak peduli dengan hal itu. Yuta, aku akan tetap menikah dengannya meskipun kau tidak setuju akan hal itu" Ucapnya dengan wajah yang dingin dan membuatku sulit untuk mengenalinya.
"Dita.. Apa.. Apa kau masih dita yang aku kenal?"
"Tidak! Dita yang kau kenal sudah mati, yang ada di hadapanmu saat ini adalah orang yang berbeda dengan identitas yang sama. Jika tidak ada yang ingin kau tanyakan lagi, aku permisi."
"Kau.. Kau mau kemana?"
"Aku mau ke bawah, aku mau menemuinya dan mengatakan bahwa aku menerima lamarannya." Ucapnya yang menusuk hatiku semakin dalam.
"Apa..? Dita, bagaimana.. Bagaimana kau tahu dia masih ada di bawah? Ini.. Ini sudah 3 jam setelah aku mengusirnya tadi. Bagaimana.. Bagaimana bisa kau begitu yakin dia masih menunggumu setelah beberapa jam dengan kondisi yang sedang hujan di luar sana?"
"Yuta, kau mungkin tidak mengenalnya tapi aku sangat mengenalnya dengan baik. Dia adalah orang yang keras kepala, dia tidak akan menuruti perintah dari siapa pun jadi meskipun kau mengusirnya aku yakin dia masih akan tetap menunggu sampai aku benar-benar muncul di hadapannya saat ini."
"Wah sepertinya kau mengenalnya dengan sangat baik. Bagus, itu bagus.. Lagian kalian sebentar lagi akan menikah, jadi itu bagus untuk pernikahan kalian" Ucapku yang tanpa sadar meneteskan air mata namun tak ia hiraukan dan langsung turun untuk menemui si bej*t yang masih setia menunggunya di depan Village kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci dan Cinta (TAMAT)✔️
RomanceBercerita tentang kisah cinta seorang ganster yang ingin berubah demi istrinya namun ternyata istri yang begitu ia cintai malah mengkhianati dan ingin membunuhnya karena masa lalunya yang kelam.