ㅡ 𝒕𝒉𝒂𝒏𝒌 𝒖 ²

450 27 0
                                    


⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
⛅ ~ Happy reading !
⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

.

.

Seorang pemuda sembari menundukkan kepalanya, ia berlari ke arah atap sekolah. Ia merasa bodoh dan malu disaat bersamaan.

Di lain sisi, pemuda yang sedang menikmati makan siangnya menggeram marah. Kemudian pergi meninggalkan kegiatan yang sedang dilakukan.

◆ ━━━━━━ ∴ ❴ ⸙ ❵ ∴ ━━━━━━ ◆

Pemuda itu membuka pelan knop pintu atap sekolah. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah. Kemudian membawa langkahnya ketika menemukan seseorang yang ia cari sedari tadi.

Pemuda bernama Choi San duduk bersebelahan dengan pemuda lain yang masih saja menangis tanpa mau menatap dirinya.

"Woo-"

"Maaf- maafkan aku, San. Maaf kalau aku membuatmu tak nyaman."

San yang mendengar kalimat dari pemuda bernama Wooyoung tidak habis pikir dengan permintaan maafnya tersebut.

San memeluk Wooyoung dengan erat. Hangat, masih sama seperti dulu. Ia sangat rindu dengan pemuda ini. Walaupun sekarang situasi dan keadaan berbeda, namun mereka tetap saling menyayangi.

"Woo, coba jelaskan padaku."

"Bukankah mereka sudah mengadu padamu?"

"Aku ingin mendengar darimu, Wooyoung."

"Apa yang mau dijelaskan lagi? Mereka benar, San."

Wooyoung yang tak kunjung mendengar balasan dari pemuda di sampingnya kemudian menghela nafas.

"Maaf San."

"Terima kasih dan aku juga."

"Hah?" Wooyoung tidak mengerti maksud dari ucapan San, sungguh.

"Terima kasih karena sudah menyukaiku. Dan akupun juga sama sepertimu."

"Kau gila, San?"

"Tidak. Sannie sudah mencintai Wooyo dari dulu kok!" San menjawab dengan nada yang dibuat-buat sembari tersenyum tulus.

"Jangan bercanda, Choi San!"

"Apa aku terlihat bercanda, Wooyoungie?"

"Kau memiliki kekasih! Perempuan."

"Sejak kapan? Bagaimana aku bisa mempunyai kekasih sedangkan dipikiranku hanya dirimu sedari dulu bahkan ketika kita berjauhan, hm?"

"Lalu-"

"Ck, kau ini masih sama seperti dulu. Dasar Wooyoung yang keras kepala!"

"Tidak aku berbeda."

"Iya, kau lebih manis sekarang."

"Choi San diam!"

San yang melihat Wooyoung merenggut namun tersipu malu hanya tertawa.

Woosan OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang