"Pak, ini dokumen yang anda minta."
Dave berbalik dan beralih pada sekretarisnya. Ia mengambil map biru yang lelaki itu sodorkan dan langsung membukanya. Dave membacanya dengan teliti. Seulas senyum mengembang di wajahnya.
'Hmm I got you.' Ucap Dave dalam hati.Hari yang mereka tunggu akhirnya datang. Jiya sudah tiba di lokasi pemotretan. Dave juga sudah berada disana. Jiya mendengar dari staff-staff nya bahwa tidak biasanya Dave ikut turun dalam project iklan perusahaan. Tapi kali ini, ia bersikeras ingin ikut.
Kali ini Jiya hanya akan pemotretan satu pakaian saja. Karena pakaian lainnya akan dipotret outdoor di hari lainnya. Entah mengapa. Biasanya Jiya menyelesaikan tugasnya dalam satu hari meski di lokasi berbeda. Namun Dave meminta di hari lain. Padahal mereka bisa menyelesaikan dalam satu hari. Jiya agak sedikit heran sebenarnya namun ia hanya mengikuti saja.
Mereka bersiap. Dave berdiri di belakang kamera. Jiya telah berganti pakaian dan selesai dirias. Dress sederhana yang cukup cantik. Dave meminta mereka segera memulai. Mereka bersiap. Jiya agak gugup sebenarnya. Ini adalah kali pertamanya bekerja dengan sebuah perusahaan fashion besar. Tapi dia tetap akan melakukan yang terbaik.
"Baiklah nyonya Jiya. Bersiap." Fotografer mengarahkan kameranya ke arah Jiya. Jiya berpose dan mereka mengambil banyak gambar dengan berbagai pose.
"Yaa cukup. Kita lihat hasilnya." Jiya menghampiri fotografer tersebut. Dave juga. Mereka melihat hasil fotonya bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Effect [On Going]
FanfictionKau tau Butterfly Effect atau efek kupu-kupu? Sebuah kejadian kecil yang berdampak membawa perubahan sangat besar di masa depan. Ya seperti hidup gadis itu, yang berubah seutuhnya hanya karena dia melakukan kesalahan kecil. Hai semuanya. New book ak...