PROLOG

64 7 4
                                    

Sosok itu masih terlelap di tempat tidur serba putih itu bersama dengan berbagai selang dan kabel di tubuhnya. Entah sudah ke berapa harinya. Tidak ada tanda-tanda ia akan bangun lagi. Hanya suara monitor detak jantung yang masih memenuhi ruangan. Menandakan ia masih bernafas. Entahlah, tapi harapan itu masih ada. Harapan agar dirinya kembali.

"Aku tahu aku bersikap sangat buruk padamu. Aku tahu aku memang selalu ingin kau pergi dari hidupku. Aku tahu kemarin aku belum bisa menerimamu. Tapi sekarang, saat aku sudah belajar menerimamu. Saat aku sudah merasa kau adalah milikku. Saat aku sudah merasa sudah mencintaimu, mengapa seperti ini? Bukan ini yang aku inginkan. Tolong bangun. Aku benar-benar tidak ingin kehilanganmu."

Terlambat semuanya terlambat, sedetik kemudian ia mendengar suara monitor detak jantung diiringi dengan satu garis lurus yang panjang.

***

Hi guys. Kali ini aku kembali dengan marriage life. Setelah sekian tahun. Hahaha duh deg-degan banget ini. Mudah-mudahan ceritanya nyambung dan kalian suka. Ah iya, nama cast nya aku ganti tipis-tipis ya. Mudah-mudahan kalian masih tetep suka. Ayo jangan lupa vote dan komen ya. Aku tunggu. See you next...

Butterfly Effect [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang