Ayah dan ke 3 kembar sedang berkutat dengan urusan nya masing masing si ayah yang sedang merevisi kerjaan kantor ,si kakak yang sedang mengerjakan tugas si Abang yang sedang menyusun lego dan si bungsu yang sedang mengedit hasil jepretan nya .
"Ayah liat mas dulu deh perasaan ayah ga enak " ucap sang ayah pada diangguki ke 3 nya
Saat ayah mengetuk tidak ada sautan dari sang ayah tapi ternyata si mas ga ngunci pintu nya ,ayah langsung masuk dan melihat sang anak tertidur dengan posisi yang tidak enak ,ayah langsung menghampiri sang sulung
"Mas bangun hei ,tidurnya di kasur atuh jangan di sini sakit leher kamu "Biru terbangun namun kepala nya terasa pening " ayah ,sak- hit " ayah terkejut melihat biru yang sangat pucat keringat yang meluruh dan darah yang melintas di hidung sang anak ayah langsung mengangkat sang anak untuk ia pindahkan ke kasur kingsize lalu mengelap darah yang keluar dari hidung sang anak lalu mengganti baju biru yang sudah terkena bercak darah " kak hei ,kak mana yang sakit " tanya sang ayah
"See -mua" ucap biru lalu tertidur atau ia pingsan ia sudah tidak kuat menahan semuanya Jefry pun mulai panik dengan keadaan si sulung ini ia langsung mengangkat tubuh sang anak yang terbungkus oleh selimut tebal itu untuk di bawa ke rumah sakit
" Ayah kenapah " tanya dewa dengan raut panik
" Ambil kunci mobil kita ke rumah sakit sekarang , mas mu " panik Jefry " oh iya vano bantu ayah ,Nana ambil jaket ayah sama kakak kakak mu " sang ayah melangkah terburu buru ke mobil dan di susul ke 3 kembarIni yang mereka benci keadaan ini , mereka sangat tidak suka jika salah satu dari mereka sakit atau terutama sulung .
Mereka telah sampai di rumah sakit ayah langsung berteriak untuk meminta pertolongan ,tadi saat perjalanan kerumah sakit biru tiba tiba kejang dan memuntahkan darah yang sangat banyak bahkan kembar pun panik melihat mas mereka yang seperti ini
Sekarang mereka berada di ruang tunggu biru masih di tanganin dengan medis cukup lama mereka menunggu sekitar 1 jam dokter baru keluar
"Keluarga xabiru " ucap sang dokter
Mereka yang mendengar langsung menghampiri
"Saya ayah nya dok ,gimana ke adaan anak saya " ucap Jef" Untuk saat ini biru akan kami pindahkan ke rawat inap dulu ,keadaan biru sendiri sudah membaik walaupun panas nya masih tinggi untuk lebih lanjut bapak bisa ke ruangan saya " ucap sang dokter
ayah menggangguk tepat saat itu brangkar keluar ya dia xabiru terlihat mukanya yang tampak pucat dan oxygen melingkar di area hidung dan mulut , tangan kanan yang terinfus,tangan kiri yang di pasangi oxymeter dan setengah piyama biru terbuka karena kabel kabel menempel di area dada .
3 kembar mengikuti brangkar biru bisa terlihat dari Nana yang masih shock dan dewa yang menangis dan vano yang diam seakan semua terjadi begitu saja ia masih mencerna semua nya
" Sus kita boleh masuk kan ?" Tanya vano "oh silakan dek "
Mereka masuk dan menghampiri sang kakak yang kembali terbaring lemah setelah 2 Thn yang lalu kini kejadian itu terulang kembali
" Huh mas udh gw bilang jangan lewatin makan Jan di porsir " ujar dewa sambil menatap sang kakak yang tertidur di atas berangkar
" Kenapa si tadi pas di sekolah si mas ga gw tarik aja buat makan kan ga bakal kaya gini " ujar Nana yang tampak prustasi ,vano hanya terdiam dia sedang gelisah dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya dia takut sang kakak pergi meninggalkan ia seperti bunda nya ,lalu vano tersadar saat pintu terbuka ,itu ayah nya
" Hei kalian tidur ya sudah malem biar mas ayah yang jagain, oke ayah ga Mao ya kalian ikut sakit jugaa"
mereka mengangguk langsung ke sofa yang berada di ruang VIP ini sofa tersebut sofa bed yang muat untuk mereka ber 4 namun Jefry sang ayah lebih memilih terduduk menemani si sulung dan masih teringat ucapan dokter tadi sungguh dia sangat takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIK TWINS [END]
RandomEverything will be fine if we do it together and embrace each other