shfmsn

420 58 11
                                    

Setelah kemoterapi pertama berjalan dengan lancar sekarang xabiru sudah berada di kamar nya , sebenarnya ia pun baru terbangun setelah suara gedoran dari Sadewa yang mengusik tidur nya ,membuat dia sedikit kesal karena jujur saja xabiru masih merasa sangat lemas setelah kemo tadi

Pintu terbuka menampakkan wajah tak bersalah Sadewa yang kelewat tengil.

"Oh udh bangun ,ayo mas udh waktu nya jam makan malam yang lain udh nunggu " ujar nya kepada Kaka sulung nya

" Duluan aja gw Mao mandi dulu " ucap xabiru yang beranjak dari kasur tidur nya

" Kata bunda ga usah mandi lap lap aja "

" Iya udh sonoh elah gw mo mandi gerah bgt "

" Yaudh Jan lama lama "

Sepergian Sadewa ,xabiru langsung kekamar mandi karena jujurly dari tadi dia nahan nahan mau muntah

" Huek,huek"
"Astagfirullah lemes bgt ini anjir "

Sekarang Sadewa sedang berada di kamar adik bungsunya si Nana ,pas dia buka pintu nya adeknya baru saja dari kamar mandi ,kayanya si baru mandi tapi tetep aja mukanya kecut bgt kaya asem

" Dek ,turun yu makan "

" Bentar deh aa duluan aja "

"Yaudh jangan lama lama ,nanti bareng si mas aja yaaa" ucap Sadewa di angguki oleh Nakula

Setelah membangun kan saudara nya Sadewa langsung turun ke bawah mau nyamperin om Jo yang baru beliin es cream kesukaan nya

"Dih wa ko mereka belum turun " itu si vano yang nanya ges dia udh turun duluan sekarang lagi makan ice cream

"Mas mandi ,si adek ga tau mo ngapain dulu tau tadi " jawab dewa langsung

Tidak lama kemudian muncul Nakula mulai menuruni tangga di susul belakang nya muncul xabiru

"Oi,na kamu kenapa " tanya xabiru
" Hah gpp ,kenapa emang nya mas " tanya nakula

"Kamu mas panggil ga nyaut nyaut padahal mas di belakang kamu " ujar xabiru

Entah kenapa sebenernya Nakula  dari pulang sekolah merasakan sakit kepala ,padahal dia sudah meminum obat

"Na kenapa ?"
Namun Nakula tetap terdiam menetralkan rasa sakit di kepala

(Posisi mereka di pertengahan menuju turun tangga)

"Anjir kenapa si nih dada gw sakit bgt ya " batin xabiru

"Dek kenapa ko berhenti kenapa kepala kamu di pegangin terus sakit kepala kamu " xabiru lagi lagi tidak mendapatkan jawaban

"Sebentar mas sakit bgt ahhkk" ujar Nakula sambil berpegangan ke handril tangga

" Ya Allah dek kenapa ga bilang " ucap xabiru membantu Nakula ,namun lagi lagi ia merasakan nyeri di dada ,dan tanpa tersadar ia mimisan kembali di tambah lagi badan yang masih lemas

" Ga usah mas ,kaya nya aku yang perlu bantu mas itu darah ngucur dari hidung " ujar Nakula meninggalkan xabiru yang tercengangang atas ucapan adiknya

Namun naas di tengah ia mengusap darah mimisan malah terdengar suara teriakan menggema dari bawah tangga

" Astagfirullah Nakula " ucap Marcel,orang orang langsung menghampiri ,mereka kaget karena Nakula terjatuh menggelinding dengan kepala yang bersimbah darah dan tepat di belakang terdapat xabiru

" Apa yang kamu lakukan xabiru Arjuna Malik " ujar Jeff menggema

Xabiru yang masih sibuk mengelap hidung nya yang masih saja mengeluarkan darah terkaget
Pandangannya teralihkan kebawah tangga Dimana adik bungsu nya sudah terkapar dengan banyak darah yang sudah berceceran sungguh semua nya membuat kepala nya pusing kejadian yang  tidak pernah dia bayangkan semua nya terjadi secepat kilat rasa rasa adiknya baru mengatakan bahwa dirinya lah yang perlu pertolongan, tersadar dari lamunan nya tangan xabiru yang penuh dengan darah nya sendiri di seret paksa oleh sang ayah menuju bawah tangga oh sungguh ayah nya sangat menyeramkan pergerakan yang secara tiba tiba membuat dirinya sedikit terhuyung di tambah dada nya yang tidak bisa diajak kompromi membuatnya berusaha meraup napas secara brutal

"Lihat apa yang kamu lakukan " ucap Jeffry dengan suara meninggi

"Jeff tidak usah seperti itu mending sekarang Nakula kita bawa dulu ke rumah sakit dia harus segera mendapatkan pertolongan"  Jon mengahampiri Jeff yang sedang tidak terkontrol emosi nya

Mereka langsung membawa Nakula ke rumah sakit , melupakan xabiru yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi.













MALIK TWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang