Setelah cukup lama Anne dan si kembar bungsu bercerita keluh dan kesah, sekarang mereka berada di ruangan vano mereka cukup terkejut saat Jeffry memberitahu bahwa vano di bawa ke rumah sakit .
"Oh my good Anne ini menantu bunda bener ibu nya si kembar " Irene benar benar kaget dengan kemunculan Anne
" Iya bunda ini Anne " ujar Anne
"Oh iya vano kenapa Bun " tanya Anne yang penasaran setau dia xavano ini termasuk kembar yang jarang sakit oh tidak kecuali saat xabiru sakit dia akan merasakan
" Vano harus Operasi besok "
" Why kenapa harus sampe tindakan operasi ,kok bisa "
" Vano usus buntu "
" Kapan dia tindakan "
" Besok pagi jam 7 vano operasi "
Jefry menghampiri rose dan memeluk untuk menenangkan" dad i want to see xabiru i really want to know how he is"
"Not now, Nakula Sadewa , tomorrow, okay, dad, promise"Okeh Nakula dan Sadewa sudah mulai kesal dengan sang ayah mereka memilih menghampiri vano yang masih memejamkan mata nya di berangkar dengan inpus di kanan sebelah kanan dan nasal canula yang melintang di hidung sang kakak
" Kok Luh ikutan sakit si kak ,sedih gw liat nya " ucap Nana
" Cepet sembuh kak , emang Luh ga kangen nyipet mangga aki adun lagi ber 4 "
Semua yang berada di ruangan itu awalnya sangat terharu mendengar ucapan si bungsu namun ketika dewa berucap mereka semua terkekeh
" Oke boys kalian pulang yu sama Uncle Jo dan uncle adoy " ucap Jo
" Nggak ah aku Mao di sini Mao tungguin Abang Abang aku " ucap dewa ,iya hanya dewa yang jawab soalnya Nakula sudah tertidur di sofa sambil bersandar ke sang grandpa yang sedang mengelus rambutnya
" Oke ,kalau ga mao dewa tidur sini grandma pukpuk Bobonya kamu juga kan baru sembuh " ujar Irene
Okeh dewa tidak bisa membantah dia menuruti ucapan sang nenek untuk tidur tidak lama kemudian ya dia pun tertidur
" Biru gimana keadaanya " tanya Irene
" Benar benar di luar dugaan Bun keadaanya aku sedih liat dia seperti itu sekarang dia berada di ICU besok pukul 8 dia akan melaksanakan operasi besar "
" Operasi apa kok bisa "
" Lambung nya xabiru kan bocor itu yang menyebabkan dia akhir akhir ini collapse terus ditambah dokter juga mendiagnosis xabiru infeksi paru paru " ujar Jeff" Yasudah tidak apa apa kita berdoa saja semoga mereka cepet diangkat penyakitnya dan di beri kesehatan Allah memberikan kita cobaan kepada kita karena Allah percaya kita pasti bisa menghadapi nya "
" Amiin ya Allah " ucap semua yang berada di situ termasuk vano yang sudah terbangun dari pingsan nya tanpa ada yang tau
" Uhuk uhuk stststs "
Anne menghampiri brangkar vano dan langsung mengusap usap dada sang anak agar tenang
" Vano sudah bangun ,ada yang sakit nak " ujar Anne ,vano yang mendapat pertanyaaan hanya terdiam memandangi orang tersebut dia merasa ini hanya halusinasi saking terlalu kangen dengan sang bunda
" Hei vano ,ada yang sakit " Jeff bertanya namun vano langsung menjulurkan tangannya kedepan mengkode sang ayah bahwa ia ingin di peluk oke Jeff paham dengan situasi sang anak
" A-ya-hh aku kangen bunda hikss" ucap vano sambil memeluk sang anak
" Sekarang bunda ada di depan kamu vano ,kamu nggak halusinasi itu benar bunda kamu " ucap Jeff
" Coba kamu peluk bunda kamu "
Anne menghampiri vano" Hei Nono anaknya bunda ini benar bunda sayang "
Vano memeluk Anne dengan sangat kencang tapi pelukan nya berakhir karena lagi lagi perutnya terasa di aduk aduk
"Hoek , bunda sakit " ucap vano sambil meremas perutnya
" Jangan di remas perut nya Nono nanti makin sakit remas ini "
Suho menghampiri perawat dan dokter yang baru saja masuk setelah Jeff memencet tombol emergency
" Bian sepertinya vano merasakan keram kembali di perutnya " ujar Suho kepada bian sepupunya
" Ok ,saya akan periksa terlebih dahulu " setelah memeriksa bian menyuntikan pereda nyeri di selang infus vano
" Vano ,kamu makan ya setelah ini biar perutnya ga sakit oke "
"Sakit , uncle papih perut nya kalau aku makan shtht "
" Oke Jeff ,Suho kayanya vano harus pasang NGT biar dia bisa makan "
" Yaudh bian pasang ajah dari pada dia ga ada nutrisi yang masuk kan " ujar Suho
" Anaknya Mao nggak nanti yah kan masukin nya lumayan sakit " ujar Jeff
" Mao nggak Mao Jeff kita harus pasang ,kalo ga gini kasian di vano nya "
Setelah berunding bian meminta salah satu perawat untuk mengambil selang tersebut .
Sedangkan vano sedang bermanja-manja dengan sang bunda walaupun sedikit dikit meringis merasakan perut yang sakit"Vano napas nya sakit tidak " tanya bian
" Udh nggak ,uncle papih boleh di lepas nggak " ucap vano
" Oke uncle lepas " bian melepas nasal canula tersebut ,lalu menyuruh vano untuk tiduran kembali
" Vano tahan ya uncel Mao pasang ini "
"Huh okeh "
Setelah vano terlentang kembali bian mulai memasukan selang saluran tersebut ke dalam hidung vano secara perlahan
Jeffry yang ada di sebelah vano pun mulai menggenggam tangan sang anak ,dan bisa di rasakan remasan tangan vano yang sangat kencang ,
Anne yang juga berada dekat sang anak pun ikut menenangkan vano
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIK TWINS [END]
CasualeEverything will be fine if we do it together and embrace each other